45. EMPAT PULUH LIMA

1.6K 210 200
                                    

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Beberapa bulan sebelumnya...

Pangeran Shinji, putra kedua Kaisar Akirohito —penguasa Jepang saat ini— sekaligus putra mahkota Kekaisaran Jepang di masa depan tengah berjalan mengendap-ngendap mengikuti rombongan Lee Gon yang akan kembali setelah melakukan tugas kenegaraannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pangeran Shinji, putra kedua Kaisar Akirohito —penguasa Jepang saat ini— sekaligus putra mahkota Kekaisaran Jepang di masa depan tengah berjalan mengendap-ngendap mengikuti rombongan Lee Gon yang akan kembali setelah melakukan tugas kenegaraannya. Shinji tahu, bukan hal yang sepantasnya seorang calon Kaisar seperti dirinya bersikap bak penguntit setelah sebelumnya ia masuk ke negara ini dengan menyelundup. Tapi ia tidak memiliki pilihan lain. Demi masa depannya dan kebaikan Jepang, ia harus melakukan ini.

Di saat dirinya sedang fokus mengikuti Raja Lee Gon, tiba-tiba saja ia merasakan seseorang menyergapnya dari belakang. Kedua tangannya diringkus di belakang dengan secepat kilat, ia menoleh dan hal pertama yang dilihatnya adalah seorang pria berpakaian serba hitam dengan raut wajah datar tengah menodongkan moncong pistol ke dahinya.

***

Shinji tidak tahu akan dibawa kemana dirinya. Namun yang jelas ia ketahui bahwa alasan ia disergap seperti ini jelas karena perbuatannya beberapa hari terakhir ini yang terus membuntuti Raja Kerajaan Corea. Shinji tahu benar Raja Lee Gon tidak mungkin tidak sadar bahwa beberapa waktu terakhir ini dirinya sedang diikuti.

Shinji dibawa ke sebuah gedung di area yang sepi dan cukup jauh dari bangunan-bangunan maupun pemukiman penduduk. Pria yang tadi menyergapnya telah mengikat tubuh dan kedua tangannya di belakang dengan simpul yang sangat kuat, membuatnya tak bisa berkutik dan hanya dapat pasrah didorong agar terus berjalan dengan moncong pistol yang masih setia menempel di kepalanya.

Setelah memasuki gedung itu lebih dalam, Shinji mendapati sesosok pria tinggi tengah berdiri sambil membelakanginya. Begitu mendengar derap langkah mereka, pria tinggi itu langsung membalikkan badannya. Netranya menatap langsung ke dalam mata Shinji, tampak kokoh dan tak tergoyahkan, tanpa sedikit pun keraguan. Raut wajahnya terlihat tenang, namun Shinji tahu jelas bahwa raut tenang itu bisa membawa kematian jika diperlukan. Posturnya yang tinggi tegap tampak berwibawa, dominan, dan dengan mudahnya dapat menjadi pusat perhatian. Raja Lee Gon benar-benar figur sejati seorang pemimpin.

"Putra Mahkota Shinji," sapa Lee Gon begitu Shinji dijatuhkan dalam posisi berlutut. Setelahnya pria yang sejak tadi membawanya dengan paksa itu langsung menggeledah seluruh tubuhnya, memastikan tidak ada apa pun yang dapat membahayakan keselamatan Rajanya.

"Aku tidak membawa senjata apa pun jika itu yang kalian khawatirkan," kata Shinji dengan tenang.

Bibir Lee Gon tampak sedikit berkedut mendengar perkataan Shinji. "Kalau begitu hal apa yang membuat Putra Mahkota Kekaisaran Jepang bersusah payah membuntutiku beberapa hari terakhir ini? Apa negaramu tengah merencanakan penyerangan pada kami?"

Pengawal itu selesai menggeledah tubuhnya, ia langsung menyerahkan beberapa lembar foto yang sebelumnya berada di saku pakaiannya pada Raja Lee Gon. Kemudian pengawal itu berdiri di sampingnya seraya kembali menodongkan moncong pistol yang sejak tadi dipegangnya pada dahinya, membuatnya mau tak mau tetap berlutut.

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang