26. DUA PULUH ENAM

1.9K 206 72
                                    

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Lee Gon terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya dan mendapati sang istri yang tengah tersenyum menatapnya. Setelah kesadarannya terkumpul seluruhnya barulah ia menyadari bahwa wanita itu tengah duduk di bibir ranjang sisi tempatnya tidur, bukan berbaring di sisinya seperti yang biasanya sering dia dapati ketika dirinya membuka mata. Lee Gon mengamati Jeong Tae-eul dan mendapati wanita itu juga sudah berpakaian rapi dan tampak segar.

"Kau punya jadwal pagi?" tanya Lee Gon dengan suara serak khas bangun tidur.

Senyum wanita itu semakin lebar tatkala mendengar pertanyaan suaminya. Jeong Tae-eul kemudian membungkukkan kepalanya ke arah Lee Gon dan mengecup sekilas bibir pria itu. "Saengil cukkhae, nampyon-a," bisiknya mesra.

"Hari ini sudah akhir pekan. Sayang sekali kita tidak bisa pergi karena kau punya banyak hal yang harus diselesaikan," kata Jeong Tae-eul setelah menegakkan tubuhnya kembali, tak menghiraukan raut wajah Lee Gon yang tampak terpaku sambil mengerjap-ngerjapkan matanya, seolah tak menyangka akan mendapatkan ucapan selamat ulang tahun beberapa detik setelah dirinya membuka mata.

Jeong Tae-eul kemudian meraih sesuatu dari atas nakas di samping tempat tidur yang tak lain adalah sebuah kue berukuran kecil yang dilapisi saus coklat yang dibiarkan meleleh ke bawah di sisi-sisinya dan dihiasi dengan milk cream serta dua buah ceri di salah satu sisinya tak lupa dengan sebatang lilin yang belum dinyalakan di tengahnya.

Jeong Tae-eul kemudian meraih sesuatu dari atas nakas di samping tempat tidur yang tak lain adalah sebuah kue berukuran kecil yang dilapisi saus coklat yang dibiarkan meleleh ke bawah di sisi-sisinya dan dihiasi dengan milk cream serta dua buah ce...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sempat meminta Bu Noh mengajariku membuat kue, kupikir rasanya tidak terlalu buruk. Tapi aku tidak tahu bagaimana rasanya di lidahmu," kata Jeong Tae-eul yang semakin membuat Lee Gon terlihat speechless. Pria itu masih tak menyangka akan mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari istrinya, dan sesaat kemudian dirinya juga langsung mendapati bahwa wanita itu juga sudah menyiapkan kejutan kecil untuknya. Membuat Lee Gon semakin tak bisa berkata-kata.

"Apa kau akan terus seperti itu sepanjang hari? Bangunlah. Kau harus jadi orang pertama yang mencicipi kue buatanku," kata Jeong Tae-eul lagi, merasa gemas dan geli melihat raut wajah suaminya yang biasanya terlihat terkendali menjadi tampak kebingungan seperti ini.

Akhirnya Lee Gon pun bangkit dengan perlahan hingga akhirnya duduk tegak, tubuh bagian atasnya yang masih polos langsung terpampang tatkala selimut yang digunakannya merosot sampai pinggang. Mata pria itu menatap mata istrinya lekat-lekat.

"Kenapa menatapku seperti itu? Apa kau tak menyangka aku akan menyiapkan ini untukmu?" tanya Jeong Tae-eul akhirnya dengan nada geli.

Setelah tidak juga mengatakan apa pun sejak mendapatkan ciuman dan ucapan selamat ulang tahun dari istrinya, Lee Gon akhirnya mengangguk atas pertanyaan Jeong Tae-eul tersebut. Sesungguhnya memang wajar bagi Lee Gon untuk merasa tidak menyangka akan menerima kejutan dari Jeong Tae-eul di hari ulang tahunnya itu. Pasalnya di antara ramainya pemberitaan dan pembicaraan mengenai hari ulang tahunnya di seluruh negeri, wanita itu sama sekali tak pernah berusaha membahasnya dengan Lee Gon, bahkan Lee Gon sendiri pun tidak berniat untuk membahas hal itu meskipun sempat ada pembahasan beberapa kali terkait perayaan ulang tahunnya yang akan dilangsungkan di seluruh penjuru Kerajaan Corea. Namun Lee Gon hanya menanggapinya seperlunya dan menyerahkan semua urusannya pada penanggung jawab. Karena seperti halnya ulang tahun Jeong Tae-eul beberapa bulan lalu yang dirayakan dua kali, pertama bersama dirinya pada saat mereka kabur dari istana (meskipun yang ini seharusnya tidak masuk hitungan), dan yang kedua perayaan publik oleh semua rakyat Kerajaan Corea yang diselenggarakan dua pekan kemudian, perayaan ulang tahun Lee Gon kali ini pun akan berlangsung seperti itu. Perayaan pertama tepat pada hari kelahirannya akan dirayakan hanya untuk keluarga, sementara perayaan kedua akan menjadi perayaan publik bagi seluruh rakyat Kerajaan Corea. Namun mengingat insiden yang terjadi baru-baru ini, Lee Gon merasa tidak sepantasnya ia mengajak Jeong Tae-eul merayakan ulang tahunnya dikarenakan keadaan yang masih belum menentu dan Lee Gon juga masih mengkhawatirkan akan adanya bahaya lain yang mengintai istrinya ataupun keluarganya yang lain. Ia takut orang yang masih mengincar mereka akan memanfaatkan hari ulang tahunnya untuk kembali berulah. Tapi saat ini dirinya dibuat tidak bisa berkutik sama sekali oleh kejutan kecil yang dibuat wanita itu. Kejutan kecil yang sesungguhnya sangat berarti bagi Lee Gon. Terlebih di saat perasaannya masih sering dibuat tak tenang, hal-hal seperti inilah yang selalu membuat perasaannya membaik.

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang