24. DUA PULUH EMPAT

1.6K 180 34
                                    

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Waktu keberangkatan Lee Gon dan Jeong Tae-eul ke Indonesia sudah tiba. Keduanya berangkat menggunakan jet pribadi Kerajaan yang lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kerajaan Corea. Mereka pergi bersama Jo Yeong, Sok Ho-pil, Myeong Seung-a, Kim Myeon-su, PM Moo beserta sekretarisnya, dan beberapa diplomat muda yang akan menjadi perwakilan dalam sesi debat dalam periode pertama sidang umum PSB yang akan berlangsung selama dua pekan dari sepuluh pekan waktu pelaksanaan sidang umum. Tak lupa beberapa pengawal yang memang diikut sertakan untuk mengawal dan menjaga keselamatan mereka.

Setelah perjalanan panjang yang memakan waktu sekitar tujuh jam, jet pribadi itu pun mendarat di hanggar khusus Bandar Udara Internasional Adi Sucipto, Negara Bagian Yogyakarta. Kedatangan Raja, Ratu dan Perdana Menteri Kerajaan Corea itu bersamaan pula dengan rombongan negara lain yang juga ikut serta berpartisipasi dalam Sidang Umum PSB. Mereka disambut secara langsung oleh Presiden dan Ibu Negara Indonesia, Presiden Jayantara Widodo dan Irianti Widodo yang berperan sebagai tuan rumah, para pejabat tinggi PSB, dan tak lupa beserta pejabat-pejabat penting termasuk delegasi-delegasi negara tamu yang ditempatkan di Indonesia beserta beberapa perwakilan warga negara asing yang menetap di Indonesia yang pemimpin negaranya berada dalam salah satu rombongan tamu kenegaraan tersebut.

Para tamu negara itu disambut dalam sebuah upacara resmi yang berjalan sangat khidmat. Setelah upacara penyambutan selesai mereka akan diantarkan menuju hotel yang akan menjadi kediaman sementara mereka selama berada di negara ini. Hotel itu tentunya akan memiliki sistem keamanan yang tinggi dan privasi yang ketat. Dalam perjalanan menuju hotel, para tamu negara itu menikmati pemandangan kota Yogyakarta yang masih alami dan memanjakan mata. Mereka melewati pusat-pusat kehidupan Yogyakarta yang terlihat tenang, damai, dan penuh semangat. Orang-orang saling berbaur dan tertawa bersama, mereka bekerja bersama bahkan tanpa sungkan saling membantu sambil berbincang-bincang santai. Suasana rukun dan sejahtera terlihat jelas dari interaksi orang-orang yang mereka lewati. Memang sudah bukan rahasia lagi jika penduduk Indonesia terkenal akan keramahannya dan kegemaran mereka dalam bergotong royong serta peduli pada sesama.

Orang-orang yang mereka lewati juga terlihat selalu bahagia, seolah tidak memiliki beban hidup. Hal itu tidak mengherankan, Indonesia dikenal sebagai negara surga dikarenakan sumber daya alamnya yang melimpah ruah dan pemandangan alamnya yang indah dan memanjakan mata. Tanah negara ini juga terkenal akan kesuburannya, bahkan katanya saking suburnya jika kita menancapkan sepotong kayu pun maka akan tumbuh menjadi pohon. Selain itu, yang menjadi bukti keistimewaan negara ini adalah salah satu pulau di negara ini dikenal dengan sebutan Pulau Dewata, dan salah satu kota di negara bagian Jawa Barat mendapat sebutan Kota Parahyangan yang artinya Kota Para Dewa. Hal itu merupakan bukti betapa indah dan makmurnya Indonesia. Maka sudah sepantasnya jika rakyatnya sangat bahagia, seolah mereka memang benar-benar tinggal di surga yang segalanya sudah tersedia tanpa perlu susah payah mencari apa pun lagi.

Namun semenakjubkan apa pun Indonesia di mata dunia saat ini, kita tetap tak dapat melewatkan sejarah panjangnya begitu saja. Indonesia yang bernama resmi Negara Republik Keserikatan Indonesia ini memang memiliki sejarah politik yang cukup panjang sebelum bisa mencapai keadaannya kini. Setelah berhasil memerdekakan diri dari penjajahan Jepang pada tahun 1945, rakyat Indonesia yang memang terpisah jarak oleh lautan luas karena tersebar di pulau-pulau berusaha semakin mempererat persatuan mereka. Ir. Suryono yang memang berandil besar dalam usaha perebutan kedaulatan mendapat dukungan semua orang untuk menduduki posisi presiden dengan Drs. Malik Harjanto sebagai wakilnya. Tak lama setelahnya, mereka mulai mencari dukungan diplomatik ke luar negara. Mereka mendatangi banyak negara yang dirasa seprinsip dan sepandangan dengan ideologi mereka, termasuk di antaranya adalah Kerajaan Corea. Setelah mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, Indonesia mulai memperkokoh diri. Dan atas usulan dari sang wakil presiden, Presiden Suryono pun mendeklarasikan bentuk negara federal untuk Indonesia yang masih seumur jagung itu pada tahun 1946 guna meratakan proses pembangunan dan perekonomian negara. Para petinggi negara yang sejak awal telah menyusun perencanaan ideologi, dasar, dan perundang-undangan yang akan digunakan setelah Indonesia berhasil merdeka mulai mengkaji ulang hasil-hasil pemikiran mereka dan mengamandemen ideologi, dasar negara, dan perundang-undangan lama agar semakin fleksibel dan seiring dengan perkembangan zaman. Dan akhirnya pada tahun yang sama dengan pendeklarasian bentuk negara, disepakati nama resmi untuk Indonesia adalah Negara Republik Keserikatan Indonesia yang berideologi dan berdasarkan pada Pancasila yang terdiri atas unsur Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan yang sejatinya memang berasal dari nilai-nilai peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia sendiri.

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang