Sebelumnya, aku kembali meminta maaf pada kalian karena yang kesekian kalinya aku telah membuat beberapa konten di bab ini tidak layak 😭😭😭Maafkan aku, guys 😭😭🙏🙏🙏 Otakku memang lagi nggak beres kayaknya waktu nulis bab ini. Maka dengan sangat memohon bagi yang usianya masih kurang memenuhi syarat untuk segera menjauhi bab ini. Baiklah, bagi yang sudah memenuhi syarat...
Happy reading guys...
***
Waktu berlalu tanpa terasa. Kini usia kandungan Jeong Tae-eul sudah menginjak bulan ke tujuh. Banyak hal yang terjadi selama kurun waktu tersebut yang terutama dirasakan oleh seluruh penghuni istana. Mereka mendapati berbagai perubahan pada diri Ratu mereka. Mulai dari yang paling utama tentu saja perubahan bentuk fisik, perubahan perilaku, dan kadar emosionalnya. Dalam bentuk fisiknya tentu saja perubahan yang sangat terlihat jelas adalah ukuran perutnya yang terlihat semakin besar. Dalam sekali lihat secara sekilas saja semua orang bisa langsung tahu bahwa Jeong Tae-eul memang tengah berbadan dua. Dan pengaruh dari semakin membesarnya ukuran perutnya adalah kini Jeong Tae-eul sudah hampir tidak bisa lagi melihat kakinya. Hal ini mulai terjadi sejak usia kandungannya memasuki pertengahan bulan keenam. Dan karena perkembangan janin dalam kandungannya cukup pesat pada usia ini, nafsu makan Jeong Tae-eul juga semakin meningkat, menyebabkan berat badannya juga ikut meningkat. Ia juga sudah kembali mengalami gejala mudah lelah seperti saat di awal-awal kehamilannya, namun kali ini terasa jauh lebih parah. Selain itu, berbagai kerepotan seperti sakit punggung, pembengkakan, rasa pegal, dan kram di bagian kaki, dan sesak napas sudah mulai sering dirasakannya. Meskipun begitu, dikarenakan semua orang begitu memperhatikannya, maka semua kerepotan itu tidak terasa begitu mengganggunya. Seperti saat ini misalnya, saat dirinya sudah mulai merasakan rasa sakit di bagian kakinya, ia bisa langsung meminta seseorang yang memang ditugaskan untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhannya untuk menyiapkan air hangat untuk merendam kakinya —biasanya yang paling sering mengurusnya adalah Kepala Wanita Istana Noh atau salah satu orang kepercayaan wanita tua itu. Memang, sudah menjadi rutinitas barunya bahwa setiap sore hari menjelang malam dirinya akan duduk santai di sofa kamar tidurnya dengan kedua kaki yang direndam oleh air hangat. Kadang dirinya akan menikmati waktu-waktu relaksasinya tersebut sambil membaca buku-buku seputar kehamilan dan kelahiran bayi —ia dan Lee Gon memang sudah rutin melakukan hal itu.
Selain itu, beberapa kali dalam satu minggu Jeong Tae-eul juga akan menyempatkan diri mendengarkan musik-musik klasik yang menenangkan. Ia melakukan itu setelah membaca dari salah satu buku tentang kehamilan yang dibacanya dan juga saran dari dokter kandungan yang menangani kehamilannya. Jeong Tae-eul diberi tahu bahwa melakukan relaksasi sambil mendengarkan musik klasik dapat membantu perkembangan janin, terutama untuk merangsang indra pendengaran dan melatih kecerdasan otaknya. Maka Jeong Tae-eul pun mulai rutin dan membiasakan diri melakukan hal itu. Dokter juga menyarankan dirinya untuk rutin melakukan peregangan-peregangan, olahraga ringan, dan berlatih pernapasan untuk persiapan saat melahirkan nanti. Setelah rutin melakukan beberapa kegiatan relaksasi yang disarankan oleh dokter tersebut, Jeong Tae-eul pun mulai dapat merasakan beberapa manfaatnya. Ia merasa tubuhnya menjadi lebih kuat, kelelahan berlebihnya juga mulai berkurang. Selain itu, tidurnya juga lebih nyenyak. Kendati begitu, rasa sakit akibat pembengkakan dan kram di bagian kaki serta rasa pegal di punggungnya tetap akan muncul dalam sesekali waktu. Untungnya, rasa sakit dan kram di kakinya masih bisa diatasi dengan menggunakan air hangat. Dan jika dirinya sudah mulai mengeluh mengenai rasa sakit di punggungnya, maka tidak ada siapa pun yang bisa menghilangkan rasa sakitnya itu selain...
'Cklek!'
Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok pria yang tengah dipikirkannya yang tak lain adalah Lee Gon. Ya, memang hanya suaminya itu yang bisa mengobati rasa sakit di punggungnya ini. Pria itu selalu dengan senang hati membantunya melalui masa-masa berat kehamilan ini. Ia dengan telaten akan memijati punggungnya, bahkan juga tanpa segan membantu ketika keluhannya pada kakinya mulai muncul. Seperti saat ini, begitu Lee Gon memasuki kamar dan mendapati dirinya tengah merendam kakinya dengan air hangat, pria itu langsung menghampirinya dan tanpa ragu langsung berlutut di hadapannya, membuat Jeong Tae-eul tanpa sadar selalu meringis dalam hatinya setiap melihat hal itu. Sebagai seorang Raja, Jeong Tae-eul jelas tahu bahwa seumur hidupnya pria itu tidak pernah berlutut di hadapan siapa pun. Namun kali ini, tanpa diminta, pria itu berlutut di hadapannya setiap kali dirinya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)
FanfictionLee Lim yang mengacaukan keseimbangan kedua dunia sudah berhasil ditumpas. Para komplotannya pun mungkin sudah berhasil diatasi. Keseimbangan dunia pun sudah kembali. Lee Gon dan Jeong Tae-eul pun juga sudah kembali bersama. Tapi apakah semua itu su...