Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)

34. TIGA PULUH EMPAT

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Lee Gon langsung panik tatkala dirinya merasakan tubuh Jeong Tae-eul yang semakin lemas  dan terkulai dalam pelukannya. Wanita itu tak sadarkan diri.

"Jeong Tae-eul...," panggil Lee Gon sambil menepuk-nepuk pipi pucat sang istri. Ia merendahkan tubuhnya untuk menopang tubuh Jeong Tae-eul. Satu tangannya menopang tubuh wanita itu dalam dekapannya, sementara tangannya yang lain mengusap dahi dan pipi wanita itu.

Mengabaikan sekitarnya, tanpa memedulikan apa pun lagi Lee Gon langsung mengangkat tubuh lemah Jeong Tae-eul dalam rengkuhannya dan berlalu dari sana, meninggalkan kondisi dapur yang masih berantakan. Kebetulan, ia langsung berpapasan dengan Kepala Wanita Istana begitu dirinya keluar dari sana. Wanita tua itu tampak luar biasa terkejut melihatnya, apalagi saat tatapannya menangkap sosok Jeong Tae-eul dalam rengkuhannya, tatapannya berubah panik.

"Pyeha, apa yang terjadi?"

"Ratu pingsan. Panggil dokter sekarang juga!" perintah Lee Gon langsung tanpa menghentikan langkahnya sama sekali. Ia bergegas, melangkah cepat menuju kamar tidurnya. Ia tak memedulikan apa pun selain keadaan wanita yang saat ini masih terkulai di pangkuannya.

Lee Gon tiba di kamarnya. Ia segera membaringkan tubuh Jeong Tae-eul di atas ranjang dan duduk di sisinya. Tatapannya menelusuri wajah wanita itu dengan nanar, sedangkan satu tangannya mengelus-elus pipi wanita itu. Lee Gon benar-benar panik melihat keadaan wanita itu saat ini. Jeong Tae-eul hampir tak pernah sakit, bahkan sakit pun hanya sebatas pusing dan kelelahan biasa yang langsung sembuh hanya dengan beristirahat dan tidur. Ia tak pernah melihat wanita itu seperti ini sebelumnya selain saat di garis waktu sebelumnya ketika wanita itu berhasil lolos dari anak buah Lee Lim. Apa yang terjadi pada istrinya? Lee Gon benar-benar ketakutan sekarang. Ia takut terjadi sesuatu yang buruk pada wanita itu.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu kamarnya yang dibuka dari luar. Kepala Wanita Istana Noh masuk dengan tergopoh-gopoh diikuti oleh Professor Hwang, Dokter Keluarga Kerajaan yang juga merupakan murid Lee Jong-in dan juga seorang dokter lainnya.

Kedua pria paruh baya itu menunduk hormat pada Lee Gon. Lee Gon langsung berdiri, mempersilahkan kedua dokter itu untuk memeriksa tubuh Jeong Tae-eul. Professor Hwang langsung membuka tas peralatannya dan mulai melakukan prosedur pemeriksaan dengan dibantu oleh dokter lainnya yang tak lain adalah asistennya. Sebelumnya keduanya telah diberitahu mengenai apa yang terjadi pada Jeong Tae-eul oleh Kepala Wanita Istana, sehingga keduanya langsung tanggap melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan pada bagian-bagian tubuh tertentu wanita itu.

Beberapa saat setelahnya, dengan perasaannya yang masih kalut Lee Gon mendapati dahi Professor Hwang sedikit mengernyit saat memeriksa laju pernapasan dan detak jantung Jeong Tae-eul, begitu pun dengan dokter yang satunya. Perasaannya semakin tak beraturan begitu melihat hal tersebut. Kepala Wanita Istana Noh yang juga masih berada di sana dan tampak khawatir pun sedikit merasa heran ketika melihat Professor Hwang yang menempelkan stetoskopnya pada bagian perut Jeong Tae-eul dan meraba serta menekan beberapa titik di sana. Tapi tak lama kemudian kedua dokter itu saling berpandangan sejenak sebelum kemudian mereka tersenyum.

"Bagaimana keadaan Ratu?" tanya Lee Gon langsung begitu melihat kedua dokter itu sudah selesai melakukan pemeriksaan dan memberikan cairan infus pada istrinya.

"Selain dehidrasi, Hwanghu-mama baik-baik saja, Pyeha. Kami sudah memberikannya infus untuk menghilangkan dehidrasi tersebut," jawab Professor Hwang.

Lee Gon masih belum puas. "Lalu apakah semua yang terjadi padanya seperti muntah-muntah, wajah pucat, tubuh lemas, kehilangan nafsu makan selama beberapa waktu terakhir, dan bahkan kini sampai tak sadarkan diri juga karena dehidrasi tersebut?" tanyanya.