42. EMPAT PULUH DUA

1.7K 210 134
                                    

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Berita bahwa Lee Gon pergi ke wilayah perairan Kerajaan Corea yang terancam serangan Jepang untuk memimpin langsung jika terjadi pertempuran langsung tersebar ke seluruh penjuru Kerajaan Corea. Seluruh rakyat benar-benar dibuat terkejut dan tak menyangka dengan keputusan Raja mereka tersebut. Kendati mereka merasa khawatir dan terancam dengan ulah Jepang, mereka tidak pernah mengira bahwa Lee Gon akan turun tangan secara langsung dalam masalah ini. Mereka berpikir dengan kondisi Ratu mereka yang tengah mengandung dan tak lama lagi akan tiba waktunya melahirkan maka Lee Gon tidak akan sampai hati meninggalkan Jeong Tae-eul yang pastinya tengah mengalami masa-masa berat kehamilannya.

Dan seketika saja setelah berita itu tersebar, semua rakyat Kerajaan Corea menggaungkan hujatan pada Jepang. Seluruh media sosial dipenuhi kecaman dan kritik terhadap Jepang yang kerap kali membuat masalah dan seolah mengompori terjadinya peperangan. Terlebih dengan fakta bahwa Lee Gon sampai turun tangan secara langsung yang mengindikasikan bahwa masalah kali ini sudah sangat serius, mereka semakin merasa marah. Mereka marah dan geram karena membuat Raja mereka sampai harus meninggalkan Ratu mereka yang tengah hamil tua.

Namun kendati perasaan mereka masih dikuasai keterkejutan dan kemarahan atas berita mendadak itu, hal itu tetap tidak mencegah seluruh penjuru Kerajaan Corea untuk dipenuhi oleh pujian terhadap keberanian Lee Gon yang lebih memilih mementingkan Kerajaan dibandingkan kepentingan pribadinya. Tak lupa mereka juga memuji Jeong Tae-eul yang pastinya turut andil untuk memberikan izinnya agar Lee Gon pergi. Mereka tentu sadar, dengan keadaan sang Ratu yang tengah berada di masa-masa sulit kehamilannya bukan hal yang mudah bagi wanita itu membiarkan sang Raja meninggalkannya. Dan dengan keadaan Raja yang begitu mencintai Ratu, mereka tentunya mengerti bahwa Ratu juga turut berandil besar dalam hal ini. Mereka memuja dan membanggakan Jeong Tae-eul sebagai figur Ratu sejati. Raja mereka tidak salah memilihkan Ratu untuk mereka.

Sementara Jeong Tae-eul sendiri yang mendengar bahwa dirinya mendapatkan banjir pujian dari rakyat merasa perasaannya yang tidak baik semakin memburuk. Terlebih ketika ia teringat perkataannya pada Lee Gon saat pria itu meminta izinnya untuk pergi, ia semakin sedih dan semakin dikuasai rasa bersalah. Dirinya sungguh tidak pantas menerima semua pujian dan kebanggaan mereka, karena faktanya dirinya tidak seperti apa yang mereka pikirkan. Dirinya tidak sebaik itu. Dirinya tidak semurah hati itu. Dirinya tidak seikhlas itu melepaskan Lee Gon pergi.

"Bu-mama, makan siangmu sudah siap," kata Kepala Wanita Istana Noh ketika wanita tua itu memasuki kamarnya dan mendapati dirinya duduk di sofa dengan tatapan kosong.

Jeong Tae-eul tak mengatakan apa pun. Ia menerima makanan yang disodorkan oleh wanita tua itu dan mulai menyendok makanannya. Ia memakan makanannya, suap demi suap dengan hampa. Tanpa rasa. Rasanya dirinya tidak ingin memakan apa pun. Tapi dirinya juga tidak bisa mengesampingkan anaknya yang pastinya butuh makan dan asupan nutrisi. Maka dirinya dengan rasa terpaksa memakan apa pun yang diberikan padanya.

Kepala Wanita Istana menatap apa yang dilakukan oleh Ratunya itu dengan sedih. Ia mengerti perasaan wanita itu yang pastinya tengah berada di masa-masa beratnya.

***

Helikopter yang membawa Lee Gon dan Jo Yeong mendarat di landasan pendaratan di atas kapal Yi Sun-shin. Semua tentara Angkatan Laut sudah berbaris menyambut mereka dalam formasi yang dipimpin oleh Kapten Choe Gi-tae, panutan Lee Gon saat dirinya masih berada di Angkatan Laut. Semua tentara yang ada di sana memberikan penghormatan padanya. Kini dia berdiri berhadapan dengan Kapten Choe.

"Kita bertemu lagi, Kapten Choe. Aku berharap kembali sebagai cadangan, tapi di sinilah aku," kata Lee Gon menyapa pria paruh baya itu.

Kapten Choe tersenyum menanggapi sapaan Lee Gon. "Aku tahu kau akan datang begini. Namun aku tidak bisa untuk tidak bertanya padamu. Bagaimana kabar Hwanghu-mama? Bukankah Hwanghu-mama tak lama lagi akan melahirkan? Kuharap beliau baik-baik saja meskipun suaminya meninggalkannya ke medan perang," katanya.

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang