Halo, all 😊😊 Maaf ya, ini bukan update. Kan updatenya baru tadi pagi, masa sekarang update lagi 😅😁😁
Aku cuma mau mengklarifikasi beberapa bagian dari bab empat tadi. Kalau seandainya di antara kalian ada yang baca bab empat nggak lama setelah aku update terus kalian baca ulang lagi sekarang, pasti kalian akan nemu beberapa kalimat baru. Aku minta maaf banget untuk itu 🙏🙏mungkin banyak di antara kalian yang merasa nggak nyaman dengan itu. Aku nggak tau kenapa, guys. Emang udah kebiasaan aku gitu sejak dulu kalo update cerita suka kuedit-edit lagi walaupun sebenarnya sebelum kuupdate juga udah kuedit. Suka nemu lagi yang nggak pasnya aja gitu meskipun udah kuupdate juga 😅😅 Maafin aku ya, guys 😅🙏🙏
Aku mau menambahkan sedikit penjelasan terkait cerita ini. Tapi sebelumnya aku mau cerita dulu. Hitung-hitung curhat juga sih, soalnya penjelasannya masih nyambung juga sama ceritaku 😂😂
Berhubung minggu depan udah mulai lagi masuk kuliah, aku bakal jarang update cerita ini. Ya, meskipun kuliahnya masih daring juga. Tapi walaupun begitu kuliah daring juga sebenarnya penuh perjuangan banget, guys. Kalian yang sama-sama kuliah atau masih sekolah pasti tahu dan ngerti banget gimana rasanya belajar daring kayak sekarang. Capeknya ngalah-ngalahin masuk kuliah sama sekolah biasa 😣😣 Nah, sekarang aku tuh udah mau masuk semester 3 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Alhamdulillah, semoga bisa cepat-cepat lulus. Amin 🙇🙇🙇
Sebenarnya dulu itu aku punya cita-cita mau jadi psikolog gitu, guys 😅😁 Mungkin didasari karena aku itu orangnya introvert, jadi dibanding ikut nimbrung sama orang lain, aku lebih suka mengamati tingkah-tingkah mereka. Jadi, dari kebiasaan itu aku mulai tertarik sama segala hal tentang psikologi, guys. Dan mungkin karena bukan rezeki aku kuliah jurusan psikologi, udah takdir juga 😂 akhirnya aku masuk jurusan aku sekarang. Awalnya aku agak sedih juga karena nggak bisa masuk jurusan yang aku mau dari dulu. Tapi kemudian salah satu guru aku di sekolah yang sering aku curhatin bilang begini, "Jangan sedih, di jurusan kamu yang sekarang juga ada kajian psikologinya kok. Ada psikosastra sama psikolinguistik." Guru aku bilang begitu, guys. Dan sejak itu aku mulai cari-cari segala hal tentang psikosastra dan psikolinguistik. Tapi akhirnya aku lebih tertarik sama psikosastra, karena mata kuliah itu bagiku seperti perpaduan dari hobi membacaku sama ketertarikanku sama psikologi. Karena salah satu cabang kajian psikosastra itu kita diharuskan untuk meneliti karakter-karakter sama kejiwaan dari tokoh-tokoh dalam karya sastra yang kita baca, juga alasan, sebab, dan latar belakang kenapa dia punya karakter begitu, entah itu tokoh-tokoh novel, drama, maupun film, bahkan sampai karya seni. Dari situ aku mulai tertarik banget sama psikosastra. Dan kebetulan mata kuliah itu adanya di semester tiga, entah empat gitu ya. Apalagi waktu kemarin ada drakor It's Okay not to be Okay yang dibintangi Kim So-hyun sama Seo Ye-ji. Di salah satu episodenya kan ada kajian-kajian psikosastranya. Seperti misalnya, kalo di drama itu ada di jelasin kalo tokoh Belle dalam Beauty and The Beast itu punya kelainan jiwa Stockholm Syndrome. Kalo yang aku temuin dalam salah satu buku yang kubaca, ada tokoh Hamlet dalam salah satu drama karya William Shakespeare yang mengidap Mother Complex, lalu ada pelukis Leonardo da Vinci yang salah satu lukisannya paling dikenal yaitu lukisan Monalisa ternyata berdasarkan karya-karya lukisannya dia seorang penderita homoseksual. Pokoknya aku jadi suka banget sama psikosastra.
Dan berhubung dengan kesukaanku sama psikosastra, jadi tujuan aku nulis cerita ini selain ingin menumpahkan imajinasiku tentang ke-uwuan Pyeha Lee Gon sama Detektif kesayangannya, aku juga ingin mencoba membedah karakter-karakter dalam drama TKEM. Meskipun pastinya nggak bakal maksimal karena aku lebih halu sama ke-uwuan mereka 😂😂 tapi aku akan selipin sedikit demi sedikit beberapa karakter yang bisa kubedah. Terutama dan pastinya yang bakal sering dibedah itu karakter kedua tokoh utama kita 😂😂 meskipun sebenarnya tanpa dibedah karakternya mereka udah jadi sorotan sehingga semua penonton pasti udah tahu sifat mereka 😂😂
Dan sebagian yang sempat kubedah itu karakternya Pyeha kesayangan kita di bab empat tadi 😂😂 kalian juga pastinya sadar banget dalam setiap perkataan-perkataannya sama Jeong Tae-eul di drama atau juga di bab empat cerita ini kalo Lee Gon itu udah bucin banget sama Jeong Tae-eul. Kelihatannya darimana? Selain dari sikap dan perilakunya dia, aku teliti dari perkataan Lee Gon di episode 7 waktu dia lagi nemenin Jeong Tae-eul mendengarkan rekaman berita dari Kerajaan Corea. Lee Gon ada bilang gini ke Jeong Tae-eul, "Syarat untukmu hanya dua. Jangan melarangku datang, dan jangan melarangku pergi. Kadang aku harus pergi, dan saat itu aku mau cepat kembali. Di antara dua kalimat itu, jika kau yang katakan, aku tak akan bisa berbuat apa-apa." Selain itu ada juga di episode 15, waktu Lee Gon mau pamit pergi lagi sama Jeong Tae-eul di taman rumah sakit, Lee Gon bilang gini, "Maka itu, tolong suruh aku pergi. Suruh aku meninggalkanmu. Aku mohon. Ini kali pertama dalam hidupku aku meminta izin dari seseorang. Jika kau yang menahanku, aku tak akan bisa pergi." Memang ya, kita tahu pasti kalo Lee Gon itu sangat mencintai Jeong Tae-eul, apalagi waktu dia sampe rela-relain keliling dunia paralel biar ketemu lagi sama Jeong Tae-eul meskipun di situ dia sadar ada kemungkinan Jeong Tae-eul udah lupa sama dia. Di bab empat juga aku kasih gambaran kalo Lee Gon itu bahkan sampe rela nggak nikah dan nggak punya keturunan kalo wanitanya bukan Jeong Tae-eul. Dan dari kata-kata di atas juga dari sikap-sikap Lee Gon itu bisa dikaji dalam psikosastra kalo tahap cinta yang dirasakan Lee Gon ke Jeong Tae-eul itu udah kayak tahap cinta mati. Intinya dia udah bucin banget sama Jeong Tae-eul. Sampe bucinnya, dia nggak akan bisa melakukan apa-apa kalo Jeong Tae-eul melarang dia melakukan sesuatu. Ya, kurang lebih begitu sih yang bisa aku teliti. Nah, di bab 4 juga aku bikin Lee Gon itu ada dalam tahap bingung dan nyaris putus asa. Di sisi lain dia nggak berdaya sama permintaan pamannya yang meminta dia untuk melamar Jeong Tae-eul, tapi di sisi lain dia juga nggak bisa meminta Jeong Tae-eul untuk meninggalkan hidupnya demi menjadi istrinya. Jadi, dalam keadaan putus asa itu akhirnya Lee Gon mengungkapkan semua unek-uneknya, guys 😂😂 dan untunglah Jeong Tae-eul juga udah sadar kalo dia juga nggak bisa hidup tanpa Lee Gon. Sebenarnya sadarnya Jeong Tae-eul juga udah lama. Dari episode 15 malah, waktu dia mengajak Lee Lim masuk ke ruang antara karena takut Lee Gon kesepian. Dia sadar bahwa dia nggak bisa bertahan tanpa Lee Gon. Yeah, sebenarnya tanpa dikaji juga penonton pasti tahu banget lah sedalam apa perasaan mereka pada satu sama lain. Cuma aku hanya mau mengeluarkan pikiran-pikiran aku aja sih di bagian ini 😅🙏🙏
Termasuk dalam kajian aku juga dari adegan Raja Lee Ho yang ngelamar ibu Lee Gon. Itu udah aku bahas ya di note bab satunya langsung. Jadi nggak perlu kuceritain lagi.
Dan selain itu, dalam cerita ini selain membedah karakter mereka, kemungkinan aku juga bakal nambah sifat-sifat lainnya, guys 😅😁Tentunya aku juga akan berusaha nggak gampang nambah-nambahin aja. Aku juga bakal pikirin mateng-mateng, masuk akal apa nggak kalo dia punya sifat lain yang begini.
Dan kalo bisa guys, kalian yang menunggu update bab selanjutnya, sambil nunggu bisa dong kasih aku masukan di bagian ini berupa sifat-sifat dan karakter-karakter para tokoh TKEM yang kalian tahu 😂😂Terserah mau siapa, mau itu Kang Sin-jae, Jo Eun-sup, Jo Yeong, Koo Seo-ryeong. Siapa aja, yang penting dia ada dalam TKEM. Siapa tahu kalo ada kesempatan, bisa aku tambahin dalam cerita ini. Nah, terkait ini aku juga ada pertanyaan, guys. Di episode 1 kan awalnya yang bakal kelihatan punya karakter dingin itu Lee Gon, secara dia kan udah ngalamin pengalaman mengerikan, melihat secara langsung ayahnya mati, dia sendiri juga hampir mati sama Lee Lim. Terus karakter Jo Yeong awalnya kelihatan bakal humble banget gitu, secara dia kan berusaha ngehibur Lee Gon, ngajak dia ngobrol, dan lain-lain. Pertanyaanku, kenapa waktu mereka dewasa karakter mereka jadi kebalik gitu? Yang dingin jadi Jo Yeong, yang humble jadi Lee Gon. Ini kenapa guys? 🤔😂 Ada yang bisa kasih aku pencerahan? 😅😅
Sekian cuap-cuapku malam ini. Aku minta maaf banget kalo kalian ada yang merasa tertipu, kirain update, ternyata bukan. Aku minta maaf yang sebesar-besarnya, dan kuharap kalian masih bersedia menunggu bab selanjutnya. Juga terima kasih pada kalian yang berbaik hati kasih vote sama komentari cerita ini, juga yang udah follow akunku. Entar aku follback kok, tenang aja 😅😁😁Sekali lagi terima kasih guys, dan maafin aku juga ganggu kalian malem-malem 😅🙏🙏
See you, soon
Artemis
KAMU SEDANG MEMBACA
Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)
Fiksi PenggemarLee Lim yang mengacaukan keseimbangan kedua dunia sudah berhasil ditumpas. Para komplotannya pun mungkin sudah berhasil diatasi. Keseimbangan dunia pun sudah kembali. Lee Gon dan Jeong Tae-eul pun juga sudah kembali bersama. Tapi apakah semua itu su...