Happy reading guys 🤗🤗🤗
***
Pasangan suami istri nomor satu di Kerajaan Corea itu kini masih menikmati waktu mereka di Republik Korea. Sekarang malam Kamis, malam terakhir keduanya di sini, sehingga mereka tak ingin menyia-nyiakan waktu mereka yang tinggal sedikit. Sekarang keduanya tengah berjalan-jalan santai sambil bergandengan erat di tepi sungai yang merupakan salah satu tempat kencan yang cukup terkenal di negara itu. Itu adalah tempat yang sama dengan tempat yang mereka datangi pada salah satu kencan mereka di garis waktu sebelumnya. Dan dikarenakan saat ini sudah masuk musim panas sehingga mempengaruhi suhu udara yang memang menjadi lebih tinggi dari biasanya serta karena 'jejak-jejak' di leher Jeong Tae-eul sudah memudar sepenuhnya, mereka memakai pakaian yang tidak terlalu tebal dan lebih terbuka. Di sekitar mereka banyak orang berlalu lalang, entah sendirian ataupun berpasang-pasangan. Lee Gon dan Jeong Tae-eul tampak santai dan sangat menikmati waktu mereka seolah-olah tak memiliki masalah sama sekali.
"Kau yakin tempat ini aman?" tanya Jeong Tae-eul. Kendati ia merasa senang karena dapat merasakan hal-hal yang dialami pasangan normal lainnya di dunianya, ia tetap merasa khawatir. Dirinya takut tanpa sengaja akan bertemu dengan versi lain diri suaminya.
"Aku yakin. Aku sudah memperkirakannya. Lee Ji-hun tentara Angkatan Laut, dia pasti tengah sibuk di atas kapal saat ini," jawab Lee Gon santai. Kini mereka duduk bersisian dengan posisi setengah berhadapan serta satu tangan Lee Gon yang melingkari bahu Jeong Tae-eul di salah satu bangku panjang yang tersedia di sana.
"Keyakinanmu lebih sering meleset," cibir Jeong Tae-eul. "Kau ingat saat pertama kali membawa Jo Yeong ke sini?" tambahnya, mengingatkan kejadian pertemuan Jo Yeong dengan Jo Eun-sup di ruang taekwondo ayahnya. Saat itu Lee Gon sempat menyombongkan bahwa Jo Yeong tak akan mudah ketahuan, namun kenyataannya dengan mudahnya Jo Yeong terpergok oleh Jo Eun-sup.
"Kali ini aku yakin tak akan meleset. Jika kau lupa aku juga pernah berada di Angkatan Laut. Aku tahu persis jadwal aktivitas mereka," sahut Lee Gon jemawa.
"Terserah sajalah... Namun tetap saja, siapkan rencana cadangan jika keyakinanmu meleset lagi," kata Jeong Tae-eul yang tak ingin memperpanjang kekhawatirannya. Ini momen langka yang menyenangkan, dan ia tak ingin merusaknya dengan rasa khawatir yang terlalu berlebihan.
Lee Gon mengangguk mengiyakan. Kini tubuh mereka sepenuhnya saling berhadapan, membuat keduanya dapat lebih jelas saling mengamati satu sama lain.
"Kenapa menatapi leherku seperti itu?" tanya Jeong Tae-eul, sedikit malu tatkala mendapati Lee Gon menatapi lehernya sedemikian rupa dengan senyum anehnya.
Tatapan Lee Gon beralih menatap wajah istrinya, tersenyum polos. "Aku senang lehermu sudah kembali seperti semula," katanya dengan nada seduktif.
Sontak saja semburat merah langsung menjalari pipi Jeong Tae-eul tatkala dirinya mengerti maksud perkataan suaminya itu. Sementara Lee Gon sendiri merasa geli tatkala menyadari wanita di hadapannya masih merasa malu padanya di saat mereka sebenarnya sudah melakukan banyak hal yang membuat rasa malu seharusnya sudah tidak berfungsi lagi di antara mereka.
Jeong Tae-eul berdeham, berusaha menyamarkan rasa malunya. "Kau sungguh-sungguh masih memikirkan tentang itu? Di saat kau sendiri tidak menggubris laranganku saat itu?" tanyanya skeptis. Pasalnya setelah ultimatumnya malam itu, Lee Gon sama sekali tak menggubris larangannya. Lee Gon memang sempat terlihat hendak melakukan apa yang diperintahkan olehnya, tapi hanya berselang beberapa jam setelahnya, entah apa yang terjadi, Lee Gon merayunya seolah pria itu lupa dengan apa yang terjadi sebelumnya. Dan sialnya lagi, Jeong Tae-eul malah terbawa suasana.
Lee Gon bersedekap. "Meskipun begitu, aku masih tetap menuruti perintahmu untuk tidak menambah jejak di lehermu," katanya dengan nada membela diri. "Dan sekarang, setelah lehermu kembali bersih, aku bisa menciumi aroma favoritku lagi," tambahnya dengan nada berbisik yang penuh bujuk rayu. Lee Gon mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke arah Jeong Tae-eul. Dirinya memang paling menyukai aroma alami yang berasal dari leher wanita itu, dan ultimatum istrinya beberapa hari lalu membuatnya tak bisa menciumi lagi bagian tersebut dengan sesuka hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)
FanfictionLee Lim yang mengacaukan keseimbangan kedua dunia sudah berhasil ditumpas. Para komplotannya pun mungkin sudah berhasil diatasi. Keseimbangan dunia pun sudah kembali. Lee Gon dan Jeong Tae-eul pun juga sudah kembali bersama. Tapi apakah semua itu su...