48. EMPAT PULUH DELAPAN

1.9K 211 121
                                    

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

"Sekarang, pukul 07.40. Semua kapal Angkatan Laut Jepang sudah keluar dari wilayah perairan kita. Aku berterima kasih kepada tentara Angkatan Laut dan Yang Mulia Raja yang sudah bertarung demi tanah air."

Terdengar suara PM Mo yang mengalun dalam setiap tayangan berita siaran langsung di seluruh penjuru Kerajaan Corea. Wanita paruh baya itu berpidato di hadapan pers di aula gedung kantor Perdana Menteri. Pembawaannya tampak tenang dan berwibawa.

"Jepang harus meminta maaf dan menebus kesalahan dengan segera. Kerajaan Corea akan mematuhi, mengikuti, dan menjalani segala hukum internasional dan akan memenuhi tugas kami dengan baik."

Terdengar kembali suara PM Mo yang didengarkan dan disaksikan oleh hampir semua orang di seluruh wilayah Kerajaan Corea. Setiap ucapan yang dikeluarkan oleh PM Mo itu diiringi oleh banyak jepretan kamera dan kilatan blitz yang bersahutan.

"Menanggapi upaya pelanggaran perjanjian perdamaian yang dilakukan Jepang, maka sesuai dengan pasal yang tertulis dalam Konvensi Wina, segala bentuk hubungan bilateral dengan Jepang akan diberhentikan selama beberapa waktu yang belum ditentukan sampai adanya peninjauan dan perundingan kembali kelanjutan perdamaian antara Kerajaan Corea dan Jepang."

***

Lee Gon dan Jeong Tae-eul baru saja menyelesaikan aktivitas sarapan mereka. Setelahnya Lee Gon pamit sebentar untuk pergi ke ruang kerjanya. Sementara itu, Jeong Tae-eul memilih untuk melihat aplikasi berita di ponselnya untuk melihat-lihat perkembangan yang terjadi terkait kejadian beberapa waktu kemarin. Jeong Tae-eul tahu benar bahwa konfrontasi antara Corea dan Jepang masih akan menjadi topik utama yang akan selalu dibahas selama beberapa waktu ke depan. Jeong Tae-eul menemukan video konferensi pers PM Mo yang baru dilakukan beberapa saat lalu di berita teratas dalam ponselnya. Ia pun memutar video itu dan menyaksikan dengan seksama apa yang dikatakan oleh wanita paruh baya itu.

Setelahnya Jeong Tae-eul juga melihat komentar-komentar yang diberikan oleh warganet pada postingan tersebut. Seperti yang diduganya, sebagian besar pemberi komentar menyetujui kebijakan PM Mo yang memilih untuk memutuskan terlebih dahulu segala bentuk hubungan Corea dan Jepang. Namun sebagian yang lain ada yang menginginkan agar pemutusan hubungan bilateral itu berlangsung selamanya. Mereka menginginkan agar Kerajaan Corea dan Jepang tidak lagi bersinggungan dan tidak lagi memiliki hubungan apa pun. Lagi pula Kerajaan Corea tidak akan rugi apa pun jika hubungan bilateral itu benar-benar berakhir. Dan tidak sedikit juga yang bersikap netral dan menyerahkan semua keputusan terbaik pada pemerintah dan Kerajaan.

Maka, dengan pernyataan PM Moo dan juga berbagai tanggapan masyarakat terhadap hal itu, Jeong Tae-eul menyimpulkan, tak dapat dihindari bahwa setelah konfrontasi kemarin, Kerajaan Corea dan Kekaisaran Jepang berada dalam mode perang dingin, dan akan terbentuk beberapa kelompok sebagai akibat dari hal ini.

Beberapa saat kemudian, ketika Jeong Tae-eul masih melihat-lihat berita-berita lain dalam ponselnya, Lee Gon kembali ke kamar dan langsung menaiki ranjang, bergabung dengan Jeong Tae-eul yang tampak masih bersikap malas-malasan.

"Apa yang kau lihat?" tanya Lee Gon tatkala melihat Jeong Tae-eul masih tampak serius melihat-lihat layar ponselnya. Ia semakin mendekat untuk ikut melihat apa yang tengah begitu menarik perhatian wanita itu.

"Aku baru saja melihat video konferensi pers PM Mo dan juga membaca komentar-komentarnya," kata Jeong Tae-eul.

"Bagaimana pendapatmu tentang semua itu?" tanya Lee Gon kemudian.

"Kupikir PM Mo memutuskan hal yang tepat. Kita perlu bertindak tegas terhadap Jepang. Selama ini kita hanya diam dan meminta mereka mundur baik-baik setiap kali mereka membuat ulah. Tapi dengan apa yang kau lakukan kemarin dan apa yang diputuskan oleh PM Mo, mungkin akan cukup untuk menekan dan memberi mereka pelajaran. Beberapa tahun terakhir, hampir semua sektor ekonomi Jepang sangat tergantung kepada kita, dan sudah jelas kita tidak akan rugi apa pun jika hubungan bilateral kita sungguh-sungguh berakhir. Dan sepertinya sebagian besar rakyat Kerajaan Corea sangat mengharapkan bahwa kita benar-benar memutuskan hubungan dengan Jepang tanpa ada kemungkinan perundingan kembali maupun meneruskan kembali perjanjian perdamaian itu."

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang