Happy reading guys 🤗🤗🤗
***
Myeong Seung-a baru saja selesai menyusui anaknya. Ia meletakkan anaknya yang sudah tertidur ke dalam ranjang bayinya. Hari ini dirinya mengambil cuti. Dalam situasi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, ia merasa tubuh dan pikirannya selalu kelelahan setiap waktu sehingga dirinya pun memutuskan untuk tidak bekerja selama beberapa hari. Lagi pula masih ada Kim Myeon-su yang dapat meng-handle tugas-tugasnya yang tidak banyak. Selama sang Raja belum kembali memang tidak ada banyak hal yang harus dikerjakannya.
Myeong Seung-a mengamati wajah polos anaknya yang tidur dengan lelap. Mengamati betapa miripnya wajah anaknya itu dengan sosok suaminya yang saat ini masih belum kembali dari medan pertempuran. Myeong Seung-a menghela napas. Beginikah yang dirasakan para wanita dan keluarga dari tentara yang sering ditugaskan dalam berbagai misi? Sungguh melelahkan dan menyedihkan, Myeong Seung-a baru merasakannya satu kali dan dia sudah tidak tahan.
Tiba-tiba saja di tengah pikirannya yang masih berkecamuk, Myeong Seung-a mendengar suara seseorang yang berusaha membuka kunci otomatis pintu rumahnya. Myeong Seung-a langsung siaga. Siapa itu? Mungkinkah pencuri? Dalam keadaan biasa, Myeong Seung-a tidak akan kalut. Ada Jo Yeong yang akan mengurus hal-hal semacam ini. Suaminya itu cukup ahli meringkus orang-orang kurang ajar yang putus asa seperti mereka. Lagi pula tidak akan ada pencuri yang berani masuk ke rumah mereka. Mungkin para pencuri itu tahu bahwa ini termasuk salah satu rumah yang tidak akan bisa mereka masuki. Hanya pencuri gila yang memasuki rumah Kapten Pengawal Istana untuk mencuri. Tapi kali ini tidak ada siapa pun di rumah itu selain dirinya dan anaknya. Dirinya telah meliburkan pengasuh dan pengurus rumah.
Dengan langkah pelan, Myeong Seung-a melangkah ke sudut ruangan. Ia mengambil payung dan langsung memosisikannya dengan siaga. Untuk berjaga-jaga. Ia ingat dulu Jo Yeong pernah mengajarinya cara menggunakan pistol dan sebelum pergi pria itu juga telah memberinya sebuah pistol untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tak terduga. Namun untuk saat ini, dengan keadaannya yang kurang baik-baik saja, dirinya tak ingin mengambil resiko. Dirinya tak ingin memakai pistol itu dan melakukan kesalahan. Maka dari itu saat ini menggunakan payung jauh lebih aman. Orang itu masih menekan sandi, dan tak lama kemudian dirinya mendengar suara pintu terbuka. Myeong Seung-a melangkah pelan, menuju ruang tamu sambil memosisikan payung itu di depan tubuhnya. Siapa pun yang nanti muncul di hadapannya, ia akan langsung memukuli orang itu dengan payung itu. Myeong Seung-a terus melangkah pelan, mengendap-ngendap dengan hati-hati di dinding, hingga sampai di ambang pintu ruang tamu. Myeong Seung-a langsung mengangkat payungnya tinggi-tinggi tatkala dirinya mendapati bayangan seseorang yang melangkah ke arahnya.
"Pencuri! Pergi! Tidak ada apapun di rumah ini! Beraninya kau masuk ke rumahku!!" pekik Myeong Seung-a sambil memukulkan payungnya secara bertubi-tubi pada siapa pun orang yang baru datang itu.
Setelahnya terdengar suara teriakan penuh kesakitan dari orang yang dipukulinya. Myeong Seung-a tak ambil peduli, dirinya terus memukuli orang itu dengan membabi buta, antara marah dan takut. Hingga kemudian Myeong Seung-a tidak bisa melayangkan lagi payungnya karena benda itu sudah ditahan dengan kuat oleh orang yang beberapa saat lalu terus dipukulinya.
"Apa yang kau lakukan?!" tanya orang itu masih sambil tetap menahan payungnya, membuat tubuh Myeong Seung-a membeku seketika tatkala mendengar suara itu.
"Yeong-ie?" panggil Myeong Seung-a dengan nada bertanya, setengah bingung dan tak percaya. Raut wajahnya tampak sangat terkejut, tak menyangka dengan sosok yang kini berdiri di hadapannya.
"Ya, ini aku. Apa yang kau lakukan? Kenapa kau memukuliku?" tanya kembali sosok itu yang tak lain adalah suaminya, Jo Yeong. Pria itu masih mengenakan seragam militernya dengan lengkap. Jelas saja, pria itu baru kembali dari medan pertempuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)
FanfictionLee Lim yang mengacaukan keseimbangan kedua dunia sudah berhasil ditumpas. Para komplotannya pun mungkin sudah berhasil diatasi. Keseimbangan dunia pun sudah kembali. Lee Gon dan Jeong Tae-eul pun juga sudah kembali bersama. Tapi apakah semua itu su...