50. LIMA PULUH

2.9K 206 167
                                    

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Jeong Tae-eul terbangun dari pingsannya dua jam kemudian. Ia membuka matanya dan mendapati Lee Gon yang tengah duduk di kursi di sisi ranjang perawatannya. Pria itu menatapnya dengan lembut dan langsung tersenyum begitu melihat matanya terbuka.

"Kau sudah sadar?" tanya Lee Gon kemudian.

Jeong Tae-eul tersenyum tipis menanggapinya.

"Tunggu sebentar, aku akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu," kata Lee Gon kemudian sambil bangkit. Pria itu mengecup kening Jeong Tae-eul sebelum melangkah menuju pintu keluar.

Tak lama kemudian Lee Gon pun kembali. Ia kembali duduk di kursi yang tadi didudukinya. Tangannya terulur untuk mengusap bagian samping kepala Jeong Tae-eul. Ia tersenyum lembut.

"Bagaimana perasaanmu?" tanyanya.

Jeong Tae-eul menarik napas. "Sedikit pusing... dan bingung," jawabnya jujur.

"Tahanlah sebentar lagi. Dokter akan segera datang," kata Lee Gon.

Jeong Tae-eul mengangguk. Ia tersenyum tipis untuk membalas senyum lembut suaminya. "Dimana dia?" tanyanya kemudian dengan satu tangannya yang meraba perutnya yang sudah tidak sebesar beberapa waktu lalu.

Lee Gon yang mengerti siapa yang dimaksud dalam pertanyaan wanita itu kembali tersenyum. "Ia berada di ruang khusus. Tak lama lagi kau bisa melihatnya. Barusan aku juga meminta mereka untuk membawanya kemari," katanya.

"Bagaimana dia? Apa dia baik-baik saja?"

"Dia baik-baik saja. Tubuhnya sehat dan sangat cantik. Harus kukatakan dengan sangat bahagia bahwa wajahnya mirip denganmu," kata Lee Gon sambil membayangkan wajah bayi kecilnya.

"Benarkah?" tanya Jeong Tae-eul dengan nada tak percaya. Namun ia tersenyum kecil.

Lee Gon mengangguk untuk meyakinkan wanita itu.

"Kau memang selalu mendapatkan apa yang kau inginkan bukan? Dulu kau berkata ingin suhagi perempuan dan berwajah mirip denganku."

Lee Gon tersenyum bangga. "Itulah keuntungannya menjadi seorang Raja. Anak kita pun bahkan sudah mematuhiku sejak dia masih di dalam kandunganmu," katanya.

"Menyebalkan," sahut Jeong Tae-eul dengan nada menggerutu.

Lee Gon tertawa sebelum kemudian keduanya mendengar pintu ruangan yang terbuka. Mereka menoleh ke arah sana dan mendapati Dr. Ji Tae-yi memasuki ruangan bersama tiga orang dokter lainnya beserta tiga orang perawat yang salah satunya membawa sebuah buntalan mungil di dadanya.

"Selamat datang kembali, Hwanghu-mama. Bagaimana perasaan Anda?" tanya Dr. Ji Tae-yi sambil memeriksa denyut nadi Jeong Tae-eul.

Jeong Tae-eul tersenyum kecil. Ia menjawab dengan jawaban yang sama seperti yang dikatakannya pada Lee Gon tadi.

"Kondisi tubuh Anda berangsur membaik. Tanda vital Anda sudah mulai stabil. Namun saya menyarankan agar Anda menerima perawatan di rumah sakit ini untuk memulihkan diri setidaknya dua pekan," kata Dr. Ji Tae-yi setelah ia selesai melakukan serangkaian pemeriksaan. Seorang perawat di sampingnya mencatat hasil pemeriksaannya.

"Terima kasih, Dokter," kata Jeong Tae-eul.

"Aku ingin melihat bayiku," katanya kemudian.

Dr. Ji Tae-yi langsung mengangguk maklum. Ia langsung meminta seorang perawat yang sejak tadi berdiri di belakangnya untuk menyerahkan buntalan mungil di rengkuhannya. Perawat itu pun menurut. Ia melangkah maju dan dengan hati-hati menyerahkan buntalan mungil berisi bayi itu ke dalam rengkuhan ibunya.

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang