Epilog❣️

135 14 75
                                    

"Karena sejatinya dua hati saling mengasihi yang terpisah akan kembali " ResiRestika...

Gue berjongkok dihadapan gundukan itu. Menatap nanar nisan yang bertuliskan nama seseorang yang teramat gue cintai. Perlahan, cairan bening itu kembali luruh. Terdengar suara guntur, gue mendongak melihat betapa suramnya langit hari ini. Seaakan menggambarkan suasana hati gue. Hari ini tepat dua tahun dua bulan All pergi. Dan selama itu pula cinta ini tak pernah luntur. Hampir setiap minggu gue kesini. Menghampiri makam All lalu bercerita apa saja. All memang dimakamkan di indonesia atas permintaan orang tuanya.

"Assalamualaikum All."

"Kamu apa kabar? Udah makan?-" gue menyeka air mata yang turun. Walau mau di seka sebanyak apa pun air mata ini terus saja mengalir.

"Kamu bahagiakan disana? Apa kamu bertemu cewek lain disana? Gak! Kamu punya aku All. Tunggu aku ya? "

"Kamu masih ingat Rigel kan? Besok aku nikah sama dia. Maaf baru kasih tahu, kamu jangan marah ya? Walaupun aku nikah sama Rigel aku tetap sayang dan cinta sama kamu. Ohya, aku bawain kamu bunga-" gue meletakkan buket bunga didekat nisan All, mengusap nisan itu seraya tersenyum.

"Kayaknya udah mau hujan. Aku pulang dulu ya? Baik-baik disini, semoga kamu restuin aku sama Rigel." gue berdiri dari jongkok. Menatap sekali lagi nisan itu, lalu melambaikan tangan berharap All membalas lambayan tangan itu.

Gue berjalan menuju parkiran. Disana, Rigel berdiri seraya bersandar pada mobil. Rigel menegakkan tubuhnya saat gue datang.

"Maaf lama, " ucap gue. Rigel tersenyum, lalu membukakan pintu mobil untuk gue.

"Langsung pulang atau mau jalan dulu? " tanya Rigel.

"Kita mampir dulu kerumah aku sama All dulu ya? Udah lama gak kesana, " jawab gue. Rigel mengangguk sebagai balasan.

Dua puluh menit perjalanan, mobil Rigel sudah sampai di pekarangan rumah. Gue dan Rigel turun lalu melangka memasuki rumah itu. Sebelum masuk, gue merogoh tas untuk mencari kunci rumahnya.

Ceklek

Rumah ini nampak sama saat terakhir kali gue tinggal. Semua barang masih ditempat semula. Gue menaiki tangga menuju lantai dua, Rigel berjalan mengekori gue.

Tiba didepan pintu bercat putih, dada gue kembali sesak. Ini kamar gue dan All dulu. Membuka pintu itu, lalu melangkah masuk. Sama, semua masih sama.

Manik gue terfokus pada foto besar di dinding atas ranjang. Foto pernikahan gue dan All. Lagi, cairan bening kembali turun. Gue tersenyum memandang foto itu, mengingat bagaimana dulu saat All mengucapkan ijab kabul dihadapan semua orang.

Gue tersentak kaget saat sebuah tangan terasa menyentuh perut gue, disusul dagu yang bertengger di bahu. Rigel, memeluk gue dari belakang. Mengecup pipi gue.

"Jangan nangis, kamu gak mau All sedih disana kan? " tanyanya, gue menggeleng.

"Udah waktunya makan siang, aku pesan makan dulu ya, kita makan disini aja, gimana? " gue mengangguk.

"Aku mau cuci muka dulu, kamu duluan aja kebawah. " Rigel tersenyum lalu melangkah keluar.

Gue mamasuki kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah selesai, gue membuka lemari memcari baju karena baju yang gue kenakan basah. Lagi, semuanya sama. Baju-baju gue dan All masih tertatah rapi. Mengambil kemaja All dan hot pans untuk gue kenakan.

Kemeja All nampak kebesaran ditubuh mungil gue. Bahkan hot pans yang gue kenakan tertutup kemejanya. Setelah dirasa rapi, gue turun kelantai satu. Nampak disana Rigel tengah menyiapkan makanan.

My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang