69.MLYL🎀 Hilang?!

74 10 63
                                    

Tok tok tok...

"Masuk! " ucap gue tanpa mengalihkan pandangan dari kertas di tangan gue. Gue sedang belajar mendesain baju, agar bisa menjadi desainer.

"Ada apa? " tanya gue tanpa melihat siapa yang masuk.

"Ekehm!"

Gue mendongak, lalu memutar bola mata jengah. All berdiri dengan gaya coolnya. Senyum manis terpatri diwajahnya.

Gue menatap All yang duduk di sofa lalu memakan buah yang memang ada di atas meja, bahkan gue tak menawarinya duduk apa lagi makan, dasar tamu tak diundang. "Aku sibuk! " ujar gue.

Menaikan satu alisnya, All bertanya. " Lalu? "

"Kau bisa pergi. "

"Aku tak mau. " menyebalkan!

Gue kembali berkutat dengan kertas dan pensil, tak memedulikan entah apa yang All lakukan. Langkah kaki terdengar mendekat. All berdiri di sebelah gue dengan apel ditanganya.

"Gambarmu jelek," cibirnya.

"Mau aku ajari gambar? " tawarnya. Gue mendongak melihat All yang lebih tinggi dari gue.

"Aku akan gambar masa depan kita kalo mau, " ujarnya percaya diri.

Gue mendengus kesal. "Jangan mimpi! "

"Sudah waktunya makan siang." ujarnya. Tak gue hiraukan. Tiba tiba pensil yang gue pegang direbut All.

"Kembalikan! "

"Makan siang dulu," ujarnya.

"Aku gak lapar! "

"Harus makan, Ress. Jangan sampai maag kamu kambuh, " ujarnya lagi.

All menarik tangan gue entah kemana. Gue hanya menurut saja. Ternyata All membawa gur ke kantin. Gue duduk menunggu All yang memesan makanan.

All kembali dengan nampan ditangannya. Ia duduk sebelah gue lalu menyodorkan sepiring nasi goreng. Gue baru tahu kalau dikantin ini ada nasi goreng. Rasanya pun lumayan enak dan cocok dilidah gue.

"Kamu gak makan? " tanya gue. All membuka mulutnya. Gue yang paham lalu menyuapkan sesendok nasi gorenya.

"Enak," ujarnya.

All membuka mulutnya lagi minta disuapkan. "Pasan lagi kalau lapar, ini punyaku, aku lapar! " ujar gue dengan mulut penuh.

Cup

All malah tersenyum geli lalu mengecup pipi gue. Gue spontan memegang pipi gue yang baru saja dicium All. Jantung gue bergemuruh lagi.

Dengan mulut yang masih penuh dengan nasi, gue menoleh lalu sedikit mendongak agar bisa melihat wajah All.

"Lucu. " All mencubit ujung hidung gue. Pipi gue bersemu karena perlakuan All. Gue memalingkan wajah lalu mulai menyuapkan nasi goreng kembali. Mati-matian gue menahan jantung gue yang berdetak kencang. Semoga saja All tak mendengar detak jantung gue.

Setalah makan siang, All membawa gue ke taman roftof. Kita berdua duduk di salah satu kursi. Menikmati pemandangan dari sini menyenangkan.

"Aku tahu."

Gue menoleh bingung pada All. "Tahu apa? "

"Kamu bohong," ujarnya lalu merubah duduknya menyamping menghadap gue.

"Kamu sama dia bukan tunangan. Itu cuma akal akalan kamu kan? " tutur All.

"Maaf, " cicit gue. Entah kenapa gue mengucapkan kata itu, hanya saja gue merasa bersalah telah berbohong pada All.

My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang