61.MLYL🎀 Cerai?

111 10 41
                                    

Ressi pov

"Aku mau cerai! "

Deg

Gue menatap All yang nampak shock mendengar permintaan gue. Matanya menyiratkan kesedihan yang amat dalam. Menatap gue dengan tatapan kosong. Tak tega rasanya, tapi mungkin ini yang terbaik. Biarlah All bahagia dengan Fani dan, anak Mereka nanti. Gue mengalah, tak siap jika harus di madu. Gue benci pengkhianatan!

"Sayang, jangan bercanda ah! Gak baik ngomong gitu! " tegur All.

"Akun serius! " tekan gue.

All tertawa hambar. "Kalo kamu cuma mau nge-prank, maaf, tapi kamu gagal! "

"Aku serius! Aku mau kita cerai! "

"Salah aku apa? "

Sungguh! Gue ingin menggampar mulut All. Pertanyaannya sungguh bodoh! Dia lupa atau memang tidak tahu diri?!

Sudah jelas kesalahan yang ia perbuat begitu fatal, masih bertanya, salahnya apa? Bodoh!

"Perlu aku jelaskan kesalahan kamu?! " sarkas gue.

All mengusap wajah gusar. " Iya aku tahu aku salah! Tapi gak harus cerai juga kan?! "

Gue tersenyum smirk, " Loh pikir gue mau di madu?! " gue mengubah cara bicara gue menjadi 'loh-gue'

"Masalah Fani? Aku gak bakal nikahin dia! Aku bahkan gak percaya itu anak aku! Bisa aja dia tidur sama laki laki lain! " cerca All.

"Gue gak peduli! Sekali pengkhianat tetap pengkhianat! Gue benci pengkhianatan! "

Wajah All memelas. "Ress, plisss, aku gak mau cerai. Aku sayang kamu! Aku akan cari bukti kalau itu bukan anak aku dan aku gak melakukan itu sama Fani! "

Gue mengalihkan pandangan dari All, tak sanggup menatap matanya. "Terserah! Gue akan bilang ke daddy masalah ini! " Mata All nampak berkaca kaca, membuat gue semakin tak tega.

"Jangan sayang, pliss. Ini masalah kita, biar kita selesaiin berdua aja. Pliss, " ujarnya. Bahkan setetes air mata turun dari sudut matanya.

"Maaf, gue gak bisa! "

"Tinggalin gue sendiri! " usir gue.

"Sayan-"

"Keluar! "

"Plis-"

"GUE BILANG KELUAR!!! "

*****

All pov

Berjalan lesu, gue duduk di kursi taman belakang rumah sakit. Menatap hampa, indahnya bunga bunga di sekitar tak membuat hati gue ikut indah. Semuanya hancur!

Apa ini karma?

Karma karena dulu pernah mengkhianati Ressi?

Ressi keguguran! Bahkan gue belum tahu kehadirannya. Sungguh ayah yang bodoh!
Karena kebodohan itu membuat gue kehilangan Ressi.

Andai dulu gue tak ikut Criss ke Club, hal itu takkan pernah terjadi. Andai gue bisa lebih dulu mengetahui kehamilan Ressi, ia tak akan pernah keguguran. Andai semuanya tak perna terjadi! Andai!

Meng-andai andai hal yang sudah berlalu, tak mungkin terjadi!

Menutup muka dengan kedua telapak tangan, gue menunduk menyesali penyesalan.

Gue mengangkat kepala saat merasa usapan di kepala. Gue menatap datar orang yang berdiri di depan gue dengan senyumnya yang membuat gue ingin menenggelamkannya di sungai Nil dan berharap di makan ikan piranha!

My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang