64. MLYL🎀 Terlambat

122 8 54
                                    

All pov

Gue menatap rumah di depan gue. Menghembus kan nafas kasar, gue keluar dari mobil. Berjalan memasuki gerbang, untung saja satpamnya sedang tidak ada. Sampai di depan pintu, lagi lagi keraguan menghampiri.

Tidak!

Gue harus terus maju, bukti sudah di tangan. Daddy dan mommy harus tahu kebenarannya. Gue harus berjuang, yah berjuang.

Mengetuk pintu, akhirnya pintu di buka saat ketukan ke-lima. Daddy menatap gue jengah. Gue menyapa dengan menyalimi daddy. Tapi tangan gue langsung ditepisnya.

"Pergi! " usirnya.

"Kasih All waktu buat jel-"

"Tidak ada yang perlu dijelaskan! " potong daddy.

"All mohon," ucap gue memohon. Bahkan gue sudah berlutut di depan daddy. "Kasih All waktu buat jelasin semuanya. "

"Berdiri! " titah daddy. Tanpa mengucapkan apa pun, daddy melangkahkan masuk.

Gue mengikuti langkah daddy. Berhenti di ruang keluarga. Mommy yang sedang menonton beralih menatap gue marah. "Mau apa lagi kamu?! Belum Puas kamu sakiti anak saya?! Hah! "

"Mom, " ucap daddy mempringatkan. Daddy duduk di sebelah mommy, mengusap bahunya agar tenang.

"Duduk. " titah daddy. Gue mengangguk lalu duduk di seberang daddy.

Gue diam. Tak tahu harus mulai menjelaskan dari mana. Menyesal gue menolak tawaran Criss untuk menemani gue.

"Jangan buang-buang waktu saya, cepat jelaskan! " gue tersentak kaget.

Gue menyodorkan map yang sedari tadi gue pegang. Daddy menerimanya lalu membukanya. Wajahnya datar, tapi gue tahu di balik wajah datarnya, terdapat raut terkejut daddy. Mommy menutup mulut tak percaya.

"Jadi... "

Gue mengangguk. "Itu semua bukti kalau All gak bersala. Jadi All mohon pertemukan All dengan Ressi. " ucap gue memohon.

Daddy menampilkan smirknya. "Kamu pikir saya percaya? "

"Tapi, itulah kebenarannya, dad. " tukas gue.

"All juga punya rekaman cctv nya. Ini, " gue menunjukkan video itu dari ponsel gue.

"Sudah? "

Gue mengernyitkan dahi bingung. "Maksudnya? "

"Jika tidak ada yang ingin di sampaikan lagi salahkan keluar. " ujar daddy mengusir.

"Dad, All, "

"Saya tidak perduli dengan bukti bukti ini. Walau pun kamu benar tidak bersalah, saya tidak akan memberikan putri saya kembali pada kamu. Ressi kehilangan anaknya karena kamu, apa itu bisa dimaafkan? Cih! "

"All tahu All salah, tapi juga gak mau ini terjadi. All. Juga sedih kehilangan calon anak All. Tolong beri All satu kesempatan lagi dad, " ucap All.

"Setidaknya, biarkan All bicara pada Ressi. All butuh maaf Ressi. All mohon, " ucap gue memohon.

"Terlambat! "

"Maksud daddy? "

"Ressi sudah pergi. "

Deg

"Pe-pergi? Kemana? " tanya gue.

"Kamu tidak perlu tahu, yang perlu kamu tahu, dia sudah bahagia di tempat barunya. "

"Ta-tapi dad--"

"Pergi! "

"Tolong beri tahu All dimana Ressi, dad? "

My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang