"HUWAAA... MOMMY!!! "
"Syuutthhh... Jangan nangis malu didengar tetangga entar."
All mengusap wajah gusar. Menatap lelah istrinya yang tak henti menangis itu. Jam sudah menunjukkan pukul tiga lewat enam belas menit. Ia sungguh mengantuk. Tadi, Ressi membangunkannya dengan alasan lapar. Dengan setengah mengantuk All membuat nasi goreng permintaan sang istri.
Masakan pertama, keasinan. Itu menurut istrinya. Masakan kedua, kurang kecap. Masakan ketiga kebanyakan bawang. Lalu, masakan keempat terlalu pedas. Dan ini yang kelima kurang... Asam katanya? Adakah nasi goreng rasa asam?
"Nasi gorengnya aku tambahin jeruk nipis deh biar asem, gimana? " tawar All. Ressi menggeleng, mengeraskan suara tangisnya membuat All semakin pusing.
"Aku masakin ulang ya? " lagi, Ressi menggeleng. All mencoba memeluk Ressi namun tangannya langsung ditepis Ressi.
"La hiks, lapar!!! " Ressi mengusap hidungnya dengan punggung tangan hingga ingus itu meleber kemana mana. All mengambil tisu lalu membersihkannya.
"Aku harus gimana biar kamu gak nangis? Ini udah malam loh, gak malu apa kalo nanti tetangga dengar? " All bersimpuh didepan Ressi yang duduk dikusi meja makan.
Ressi mengulurkan tanganya pada All meminta digendong. All menggendong Ressi seperti koala membawanya kekamar. All duduk di tepi kasur dengan Ressi dipangkuannga.
"Tidur ya." All mengusap kepala Ressi yang bersender dibahunya. Ressi menggeleng lalu mendongak melihat All.
"Mau nonton, " ujarnya.
"Apa yang mau ditonton malam malam begini? Besok aja ya? " Ressi menggeleng.
"Mau nonton All, " rengek Ressi. All menghela nafas lalu beranjak keruang keluarga dimana tv berada. Dari pada nangis lagi, pikir All.
Tak ada yang film yang bisa ditonton dijam segini. All menurunkan pandangan nya pada Ressi yang bersandar dibahunya. Dan ternyata... Ressi tidur.
Menghela nafas sabar, All kembali menggendong Ressi menuju kamar. Menidurkannya dan menjadikan lengannya sebagai bantal Ressi. Ia memandang Ressi, menyelipkam anak rambut yang menghalangi wajah Ressi. Beberapa hari belakangan sikap Ressi berubah lebih manja. Mengharuskan All memperbanyak stok kesabarannya.
Seperti seminggu lalu, Ressi mengajaknya ke arab saudi karena mau mencari pohon mangga, apa ada pohon mangga tumbuh pada gurun? Dan kejadian tiga hari lalu yang paling menguras kesabarannya. Dimana ia harus rela wajah tampannya didandani Ressi dan rambutnya yang dikuncir. Tak hanya itu, Ressi bahkan memfoto All dan mempostingnya disosmed. Betapa malunya All. Untungnya, setelah dimujuk dengan sepuluh es krim dan jajan sepuasnya, Ressi mau menghapus postingan Itu.
Walau begitu, All tetap mencintai Ressi bagaimana pun sikapnya. Tragedi dimana ia berhasil membatalkan pernikahan Ressi dan Rigel kini sudah dua bulan berlalu. Rigel masih ditahan untuk beberapa tahun kedepan.
Kantuk menyerang, All mencium kening Ressi lalu ikut terjun ke alam mimpi menyusul Ressi.
****
Suara tangis mengusik tidur All. Ia mengerjab lalu membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah Ressi yang duduk menghadapnya dengan tangis menderai. All bangun dari tidurnya dan langsung saja membawa Ressi pada pangkuannya. mengusap kepalanya guna menenangkan.
Setelah tangisnya mereda, All menangkup pipi Ressi, mengusap air mata dipipinya. Hidungnya memerah karena menangis.
"Pu-pusing hiks... "
All menyentuh kening Ressi, dan benar saja, panas. Ia melirik jam dinakas, pukul tujuh lewat enam belas.
"Kedokter ya? " tanya All. Ressi menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA:).... "Jika cintamu hanya sekedar sandiwara, tak apa teruskan saja, setidaknya aku bisa merasakan cintamu walau hanya angan" Ressi--- ------------------------------------- "MAMAAA!!! RESI NGOMPOL!!! " All berteriak kaget meli...