"Kita, sudah bukan aku dan kamu. Karena pemisahnya bukan lagi tentang jarak, namun tentang alam. Aku di bumi, kamu di surga sang ilahi. " Chici Erer....
"Ssshh..."
Gue meringis saat merasakan nyeri dikepala gue. Hal pertama yang gue lihat yaitu ruangan serba putih dengan bau obat yang menyengat. Terdengar suara pintu yang dibuka disusul suara langkah tergesa. Ternyata mommy dan daddy.
"Sayang, kamu udah sadar? Ada yang sakit? " tanya mommy. Gue menggeleng pelan.
"All? "
Gue melirik mommy dan daddy bergantian, tak ada dari mereka yang menjawab.
"Mom? Dad? All mana? " tanya gue. Mommy dan daddy saling pandang.
"Kamu istirahat dulu, jangan pikirkan yang lain," ucap daddy seraya mengusap kepala gue.
"Dad, All? Hiks."
Gue terisak. Membayangkan keadaan All membuat dada gue berdenyut nyeri. Boneka! Mana boneka babi gue?!
"Boneka? Boneka babi? " gue bertanya histeris.
"Tenang." mommy mengambil bonekanya yang ternyata ada di nakas.
"Ini," ujar mommy seraya memberikan bonekanya pada gue. Gue memeluk erat boneka itu, terdapat beberapa noda pada bonekanya.
"Mom, dad, Ressi mau ketemu All. Plis? " daddy menghela nafas, lalu mengangguk.
Daddy menggendong gue lalu mendudukkan gue dikursi roda. Daddy mendorong kursi roda gue menuju ruangan tempat All. Gue mengernyit bingung saat daddy memberhentikan kursi rodanya didepan pintu ruang jenazah.
"Kenapa kita kesini? " tanya gue. Daddy tak menjawab, dia jongkok didepan gue, menggenggam tangan gue dengan satu tangannya, sedangkan satu tangannya mengusap kepala gue. Gue milirik mommy yang sudah menangis tersedu.
"Dad? Mom? Kenapa kesini? Ressi mau ketemu All. "
"All didalam," ucap daddy.
"All didalam? Ngapain? " mendengar ucapan daddy membuat otak gue berfikir negatif. Tidak mungkin All sedang merawat para mayat didalam kan? Dan tidak mungkin All sudah? TIDAK!!!
"All selamat kan dad? Mom? " air mata mulai membasahi pipi gue.
"All udah gak ada. "
Deg
"Jangan asal ngomong deh, mom! All gak mungkin ninggalin Ressi mom! " gue menangis histeris. Daddy memeluk gue erat.
"Gak mungkin dad hiksss... All baru lamar Ressi tadi malam hiksss... Gak mungkin All ninggalin Ressi hikss... "
"Ikhlasin All, biar dia tenang disana, nak. " ucapan mommy tak gue hiraukan. Semua ini hanya mimpi, iya mimpi. All gak akan ninggalin gue.
"Ressi mau liat All, " ucap gue. Daddy mengangguk lalu mendorong kursi roda gue kedalam ruang jenazah. Daddy berhenti disalah satu brankar jenazah yang ditutupi kain putih.
Gue membuka kain yang menutupi wajahnya. Hancur. Wajahnya tak nampak karena wajahnya hancur. Gue tertawa. Bukan, ini bukan All. Gue yakin ini bukan All.
"Nak, kamu gak papa kan? " tanya daddy.
"Dia bukan All! " daddy menghela nafas. "Dia All, polisi menemukannya ditempat kejadian dalam mobil yang kalian tumpangi tadi malam," jelas daddy.
"Gak dad! Dia bukan All! All masih hidup! Hiksss... "
"All mana? Ressi kangen All hiksss... All gak mungkin ninggalin Ressi hiksss... All gak boleh pergi, All punya Ressi hiksss..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA:).... "Jika cintamu hanya sekedar sandiwara, tak apa teruskan saja, setidaknya aku bisa merasakan cintamu walau hanya angan" Ressi--- ------------------------------------- "MAMAAA!!! RESI NGOMPOL!!! " All berteriak kaget meli...