54.MLYL🎀 Aneh

68 16 50
                                    

Ressi pov

(07:12)

Telepon All apa enggak ya? Ah pusing gue. Kalo telepon nanti takut gak dingkat, tapi kalo gak telepon All gak bakalan pulang. Gimana dong?

Oke, tarik nafas dan diam sejenak. Dan gue memilih, untuk menelepon All. Karena gue juga sudah janji bakal datang. Kalo gue datangnya sendiri, pasti nanti ditanya tanya. Yang bakal bikin gue tanbah pusing.

Mengotak atik ponsel mencari nomor All. Dan, dapat. Menunggu beberapa saat hingga akhirnya telepon nya diangkat juga.

"Ha-hallo All, Assalamualaikum! " salam gue.

"Kenapa? " tanyanya to the poin. Bahkan salam gue gak dibalas.

"Jawab salam dulu! " ujar gue.

"Waalaikumsalam, kenapa? " sahut All.

Ngomong gak ya, mau bilang tapi takut. Gue menggigit kuku ibu jari karena takut.

"Kalo gak ngomong gue tutup teleponnya! " sentak All. Garang banget dah.

"Kam-kamu bisa pulang gak? Mommy nyuruh kerumah. " ujar gue pelan. Hening, tak ada sahutan dari All. Hingga gue berfikir All gak bakalan mau, secara dia masih marah, terbukti dari suaranya yang tak seperti biasanya.

"Gue pulang! "

Tut.

Gue bernafas lega. Segera gue menyiapkan sarapan yang tadi sudah gue pesan. Karena kalau masak gue belum bisa.

Semua sudah rapi. Piring, sendok, garpu juga kopi sudah terhidang diatas meja makan. Tinggal menunggu All pulang saja.

Suara pintu terbuka, dengan tidak sabaran gue buru buru menghampiri All yang baru saja datang. All melepas jaketnya dan segera gue ambil alih.

All masuk kekamar dengan gue yang senantiasa mengekorinya. All melepas baju kaos nya dan melempar nya sembarang. Dan tentu saja gue pungut.

All berjalan kekamar mandi dan gue terus berjalan dibelkangnya menatap punggung tegapnya. All berhenti melangkah dan berbalik menghadap gue. Gue yang tak siap langsung menabrak dadanya yang keras.

Sambil mengusap kening gue yang terasa nyut-nyuttan, gue mendongak menatap All yang juga menatap gue datar.

"Ngapain ngikutin gue? " tanyanya.

Gue gelagapan sendiri. " eh, itu anu.. Apa ya um.. "

"Gue mau mandi! Mau ikut? " tanya masih dengan wajah datarnya. Berbeda dengan suaranya yang seperti menggoda.

"Gak!  Aku kebelakang dulu! " dengan langkah cepat gue berjalan menuju dapur. Ah, malu rasanya. Kenapa gue bisa bego begitu saking senangnya All pulang.

Setelah meletakkan baju kotor All kedalam keranjang cucian, gue kembali kekamar untuk menyiapkan baju All, meletakkannya diatas kasur.

Gue beranjak menuju walk in closet untuk bersiap. Setelah diarasa penampilan gue sudah pas, gue keluar dan melihat All yang juga sudah rapi dengan pakaian yang tadi gue siapkan.

"All, kita sarapan dulu ya? Aku udah pesenin makan. " ajak gue. All yang sedang menyisir rambutnya, meletakkan sisir kembali ketempat semula lalu menoleh ke gue.

"Gue kenyang! Langsung pergi aja! " ujarnya seraya beranjak keluar kamar.

"Kamu kenapa sih? Aku udah baik mau nyiapin kamu sarapan, aku tahu aku salah. Tapikan aku udah minta maaf! " All yang saja sampai diambang pintu terhenti lalu berbalik menatap gue.

Mata gue sudah berkaca kaca. Tak sanggup menatap All, gue hanya menunduk saja. Dan air mata itu turun juga. Karena gue bukan tipe orang yang bisa menahan kesedihan.

My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang