38.MLYL🎀 Mimpi

95 17 20
                                    

Ressi pov

Udah tiga hari gue dirawat di rumah sakit. Hari ini gue udah dibolehkan pulang oleh dokter. Sebenarnya belum, tapi gue udah gak betah nyium bau obat. Setelah melalui perjalanan panjang karena macet, gue sama All, juga mommy sama mama udah sampai apartemen.

Daddy sama papa gak ikut jemput gue pulang karena sibuk sama bisnisnya.

"Ressi, kamu istirahat dulu. Mama sama mommy mau masak buat makan siang. All kamu jagain Ressi! " ujar mama. Gue mengangguk seraya tersenyum. Setelah mama sama mommy keluar, bosan menghampiri gue. Gimana enggak, All sibuk sama laptop nya. Entah apa yang dia kerjakan.

Ponsel gue juga masih sama All, pas gue minta balikiin, dia bilang. 'Nanti pas loh udah sembu, kasian tuh mata loh ajak begadang!' dasar emang.

Tak ada pilihan lain, gue memilih tidur, berkelana dengan alam mimpi sepertinya bukan hal yang buruk. Sambil memeluk erat guling, gue telelap dengan cepat ditambah aing sepoi sepoi di pagi hari yang masuk lewat jendela, membuat gue cepat berlalu ke alam mimpi.

****

Author pov

Dirumah kecil di suatu kota. Tepatnya diruang tamu, seorang pria tengah berdebat dengan sang istri. Tangisan kuat bayi itu terdengar kuat memenuhi seisi rumah. Sih bayi yang menjadi saksi langsung akan perdebatan sengit kedua orang tuanya.

"Dasar jalang! Beraninya kau bermain di belakang ku? " maki si pria. Wanita itu, atau bisa disebut istri nya, menatap jijik suaminya.

"Pakai otakmu! Mana mau aku bersama pria miskin sepertimu?! Pikir itu!!" jawabnya. Membuat sih pria memgepalkan tangan sampai buku buku jarinya memutih. Tapi ia mencoba sabar untuk tidak bermain kasar, bagaimana pun pula, didepannya ini masih istrinya. Istri yang sangat ia cintai dengan sepenuh hati. Dulu, ia adalah pria tampan yang sangat sukses. Pembisnis yang terkenal pada masanya. Hingga suatu ketika, sahabat nya menawarkan kerja sama. Kerja sama yang menguntungkan si sahabat, tapi tak dengan dirinya. Ia ditipu sahabat sendiri.

"Aku mau cerai!!! " tegas si istri.

"Jangan bodoh, pikirkan anak kita Vlanery!! "

"Kamu urus saja anak sialan itu. Aku gak butuh!! "

Plakkk!

"Kurang ajar kamu. Dan detik ini juga, kamu saya talak!!! "

Si istri memandang remeh suaminya. Tangannya terangkat mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah akibat tamparan sang suami.

"Oke! Aku pergi. Jangan pernah mencariku! "

"Jangan harap saya mencari mu jalang sialan!!! " ucapan pedas itu memberhentikan sejenak langkah wanita itu. Entahlah, hatinya sakit dibilang begitu. Padahal ia sangat yakin rasanya untuk suaminya sudah kandas.

Tangisan bayi itu semakin kencang, mungkin ia ikut merasakan kesedihan akibat keluarganya yang yang berantakan. Si ayah membawa si bayi kedalam kendongannya. Menatap sedih anaknya.

"Ayah akan jadi ayah juga bunda buat kamu. Jangan nangis lagi sayang, ayah menyayangimu!

*****

Ressi pov

"ENGGAK!!! ENGAKKKKK!!! "

Gue terbangun dengan nafas memburu. Air mata merembes keluar tanpa diminta. Mimpi itu, entalah.  Dada gue sesek. Kenapa gue harus mimpi seperti itu. Dan kenapa laki lakinya mirip dengan tukan rujak di mimpi gue dulu, dan si wanitanya mirip??

"Engak! "

"Enggak mungkin! "

Ceklek

"Sii, kenapa? Kok nangis? " tanya mommy. Mungkin karena mendengar teriakan gue, mommy, mama juga All kaget dan langsung masuk ke kamar.

"Momm, hikss! " gue berhambur ke pelukan mommy. Entahlah gue takut apa arti mimpi itu. Walau banyak orang bilang mimpi hanyalah bunga tidur.

"Mimpi buruk yah? " tanya mama sambil mengusap kepala gue, gue mengangguk tetap dalam pelukan mommy.

"Cuman mimpi kok. Jangan terlalu dipikirkan Sii. " ujar mommy seraya menghapus air mata gue.

"Ressi mimpi dia lagi mom. Hikss. " adu gue dan langsung memeluk kembali mommy.

"Dia? " beo mommy

"Dia hiks... Bayi... Lalu wanita... Tamparan.. Hikss mom! "

"Udah udah. Mungkin kamu lagi banyak pikiran makanya mimpi nya aneh." ujar mommy menenangkan.

"Udah yah, jangan nangis lagi. Mending kita makan siang, mama sama mommy udah masak makanan kesukaan kamu. " ujar mama seraya tersenyum. Gue mengangguk.

Dimeja makan, gue terus termenung. Makanan dalam piring gue udah berantakan akibat gue aduk aduk gak jelas.

Gue tersentak lantaran tangan dingin menyentuh kulit bahu gue yang terekspos.

"Jangan dipikirin, makan! " ujar All, gue menunduk. Entahlah, mimpi itu bagai nyata. Dan yang lebih menyakitkan nya, bayi dalam mimpi itu mirip banget sama gue waktu bayi.

Dan kenapa pula wanita dalam mimpi gue adalah mamanya Anjel? mimpi itu bagai nyata.

"Sayang, kok gak dimakan. Makanannya gak enak yah? atau mau mama bikinin yang lain? " tanya mama. Gue tersenyum, "gak usah ma, ini enak kok. Ressi cuma lagi gak selera makan aja. " jawab gue.
Mama tersenyum seraya mengangguk

"Yaudah, Sii makan dulu. Kalo ada apa apa bilang. " ujar mommy, gue mengangguk.

******

Update lagi.....
Jangan lupa tinggalkan jejak...:')




Jangan lupa baca juga cerita nya
Annisafach....🙃






                                          TBC








PenulisRR:')
Rabu 21 Oktober 2020 (08:41)

My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang