48.MLYL🎀 Keputusan

62 15 53
                                    

All pov

(02:05)

Sesuai saran dari Zion dan Criss, gue bangun pada sepertiga malam buat menunaikan solat tahajut. Setelah berwudhu, gue bentang sajadah menghadap kiblat. Menunaikan rangkain solat tahajut.

Setelah selesai, gue menengadhkan tangan. Mengeluarkan seluruh isi hati gue. Semua beban yang memberatkan hati, gue curahkan dalam doa.

Setelah solat tahajud, hati gue jadi lebih sejuk. Gue mamandang Ressi yang masih tidur lelap. Semoga pilihan gue gak salah. Setelahnya, gue melanjutkan tidur.

Pagi harinya, setelah sarapan. Gue mengirim pesan pada Fani untuk bertemu yang pastinya langsung disetujui olehnya.

"Ress! " panggil gue.

"Sebentar!" sahutnya. Ressi yang baru selesai mencuci piring mengelap tangan lalu menghampiri gue yang duduk di meja makan. Ia duduk dikursi sebelah menghadap gue.

"Kenapa? " tanyanya.

"Kamu siap siap, kita mau ketemu seseorang." titah gue. Ressi mengernyitkan dahi bingung.

"Siapa? " tanyanya.

"Fani! "

Tampak perubahan diraut wajahnya. Menjadi datar dengan pandangan yang kosong.

"Aku udah buat keputusan. Antara kamu atau Fani!"

******

Ressi pov

"Aku udah buat keputusan. Antara kamu atau Fani!"

Sedari tadi jantung gue berpacu cepat. Tangan gue saling menggenggam dipangkuan gue sudah berkeringat. Disebelah gue, All nampak tenang sedang memainkan ponselnya.

Sejak All mengatakan sudah membuat keputusan dan mengajak gue bertemu Fani, pikiran gue melayang kemana mana. Gue tak rela kalo sampai sampai All lebih milih Fani dibanding gue. Gue emang tahu Fani sudah lebih dulu datang dihidup All. Yang juga merupakan cinta pertamanya. Tapi gue sangat berharap All memilih gue.

Gue terus menatap kearah pintu masuk. Dan yah, dia sampai. All melambaikan tangan kearah Fani. Dia melangkah menghampiri kita. Saat mengetahui keberadaan gue, wajah yang tadinya tersenyum riang berubah menjadi raut tak suka. Gue balas memandang datar dia.

"Edo! Kok kamu ajak dia?! " tanya Fani tak terima.

"Duduk dulu Fan! " intruksi All. Fani menurut. Lalu duduk dikursi satunya. Karena satu meja terdapat tiga kursi dengab meja bundar ditengahnya.

"Edo jawab! Kenapa kamu bawa dia?! " sentak Fani seraya melirik sinis gue. Gue memutar bola mata malas. Sangat enggan rasanya berada satu meja dengan pelakor.

"Aku ajak kalain kesini mau ngomong sesuatu yang menyangkut hubungan kita selanjutnya." jelas All.

Jantung gue semakin cepat berpacu. Gue cuma berharap semoga aja jantung gue gak copot saking cepatnya berdetak. Canda...

"Aku tahu! Pasti kamu mau bilang bakal cerain diakan?!  Iya kan?! " tanya Fani antusias.

"Jaga mulut loh! Jangan kepedean All bakal milih loh! " sergah gue. Fani menatap gue dengan tatapan permusuhan. Gue menatap datar ia

"Lah emang iya! Kalian cuma dijodohkan! Gak mungkin Edo cinta sama loh! "

"Tahu apa loh tentang kita?! Gue yakin All bakal milih gue dari pada loh! Inget! Loh cuma masa lalunya doang! "

"Gue cinta pertamanya asal loh tahu! "

"Dan gue cinta terakhirnya asal loh tahu juga! "
Fani nampaknya sangat marah akan kata kata gue barusan.

My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang