Author pov"Anda memanggil saya nyonya? " wanita yang sebelumnya fokus pada berkas dimeja mengalihkan atensinya kepada pria yang barusan bertanya kepadanya.
"Saya butuh bantuan anda! " ujarnya. Lalu mengambil map dilaci mejanya, memberikan kepada pria dihadapannya. Pria itu membaca isi map yang diberikan, sedikit bingung kenapa bosnya ini ingin ia mencari tahu perempuan di data dalam map itu.
"Saya mengenalnya nyonya." Ujar pria itu. " Jelaslan apa yang anda tahu! " titah si wanita seraya menatap intens bawahannya itu.
"Dia anak dari pengusaha terkenal, Arthur Regazio Vlidhimirt dan Anetha Exly Vlidimirt. Mr Vlidhimirt merupakan orang asli London Inggris. Sedangkan Mrs Vlidhimirt merupakan orang asli indonesia, lebih tepatnya daerah curup, provinsi Bengkulu, Indonesia." Jelas pria itu, wanita itu mengangguk mengerti. Tidak ada yang tidak tahu dengan keluarga Vlidhimirt, pengusaha sukses yang sangat terkenal di dunia. Terkenal sebagai pengusaha kejam. Ia menikah dengan wanita asal Indonesia. Seorang Desainer terkenal.
"Namanya? " tanya si wanita. Pria itu berfikir sejenak, "Vlaressia Lecia Vlidhimirt." jawabnya.
"Cari tahu tentang masa lalunya, saya beri waktu tiga hari dari sekarang! " titah si wanita. Pria itu mengangguk sekali. Lalu izin undur diri.
"Aku yakin firasatku benar, itu pasti dia, bersabarlah nak, bunda merindukanmu! " ujarnya entah pada siapa. Tapi tidak ada yang tahu, bahwa ada seseorang yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka dibalik pintu.
Dirinya bertanya tanya, ada hubungan apa ibunya dengan sahabatnya? kenapa ibunya ingin tahu tentang sahabatnya? apa maksudnya 'bunda merindukanmu?' dan banyak pertanyaan lain yang bermunculan diotaknya. Tapi tak satu pun ia dapat jawabannya.
*****
Ressi pov
Ditemani angin sore, dengan langit orange sebagai latar nya. Gue termenung dibalkon kamar. Dan untuk kejadian mimpi itu, sudah tiga bulan berlalu, sejak itu gue gak pernah lagi mimpiin itu. Dan membuat gue sangat yakin bahwa itu hanyalah mimpi bunga tidur saja. Hubungan gue sama All juga semakin baik. Rasa sanyam tumbuh dengan sendirinya, tapi gue belum yakin kalo rasa ini cinta.
Lamunan gue buyar saat sebuah tangan melingkar diperut gue. All, memeluk gue dari belakan, melayangkan kecupan singkat di kepala gue.
"Lagi mikiriin apa? " tanyanya. Gue lepas pelukannya dan berbalik melingkarkan tangan gue di leher All. Sedikit berjinjit karena All yang begitu tinggi. "Gak mikirin apa apa kok. " jawab gue.
Perlahan tapi pasti, keduanya terhanyut dalam tatapan masing masing, hingga tak sadar jarak semakin menipis.
Paham apa bakal All lakuin, gue memejamkan mata, perlahan bibir itu menyentuh bibir gue. Hanya menempel, setelahnya melumat. Kita terhanyut dalam ciuman itu. Sudah hal biasa itu terjadi diantara kita.
Tangan All mulai menjelajah, seakan kesadaran gue kembali. Gue melepas pungutan itu, All menatap kecewa gue. Karena lagi lagi gue nolak All. Bukannya apa, gue sangat belum siap untuk hal itu. Apa lagi gue belum tau perasaan All ke gue.
All membelai pipi gue. "Kenapa? " tanyanya.
"Ak-aku, maaf." cicit gue seraya menunduk.
"Gakpapa."
All pov
Gue tahu yang gue lakuin salah. Dan lagi, gue ditolak Ressi. Tapi tak apa. Hanya saja, satu fakta membuat dada gue sakit. Disaat hubungan gue dan Ressi semakin dekat. Hubungan gue sama Fani juga dekat.
Gue gak bisa munafik, karena nyatanya gue masih mencintai Fani, sangat mencintai bahkan. Dan perasaan gue terhadap Fani, juga sama terhadap perasaan gue terhadap Ressi. Katakan gue pengecut, gue tidak akan menyangkal. Karena itu kebenarannya, gue mencintai dua perempuan sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA:).... "Jika cintamu hanya sekedar sandiwara, tak apa teruskan saja, setidaknya aku bisa merasakan cintamu walau hanya angan" Ressi--- ------------------------------------- "MAMAAA!!! RESI NGOMPOL!!! " All berteriak kaget meli...