Ressi pov
Sesuatu yang basah mengenai wajah gue. Mengerjab pelan, lalu membuka mata. Gue memandang sekeliling, apa ini?
Empuk, itu yang gue rasa. Oh tunggu! Ini awan? Kenapa gue bisa ada di atas awan?. Gue tersentak kaget saat sebuah tangan menyentuh pipi gue.
Deg
Siapa dia? Gue memandang dalam manik matanya yang mirip seperti manik... Gue? Tapi yang membedakan wajahnya mirip... All?
"Mama! "
"Hah? " gue kaget mendengar suaranya. Menatap sekeliling, tak ada siapa pun. Lalu siapa yang dia panggil mama?
"Mama! "
"Kamu siapa? " tanya gue.
"Mama! " panggilnya, lagi.
"Aku bukan mama kamu! " bantah gue.
"Aku tahu mama tak menginginkan kehadiranku. Kalau begitu, aku pergi. Bilang sama papa, maaf kalau harus kehilangan aku disaat papa belum bertemu aku. Salam buat papa! "
Lalu, secercah sinar putih yang menyilaukan membuat gue menutup mata. Dirasa sinar itu telah hilang, gue membuka mata.
Hilang!
Kemana anak itu?
"Hei!!! Anak kecil!!! Kau dimana?! " gue berteriak mencari anak kecil tadi sambil menatap sekitar.
"HEIII!!! "
.
.
.
.
.
."Eughh! "
Pusing bukan kepalang menghantam kepala gue, sinar putih menyilaukan mata. Mengerjab lalu membuka mata. Gue meringis saat pusing itu menyengat. Badan gue pun sakit dan kaku.
Suara pintu terbuka lalu kembali tertutup, mommy dan daddy masuk menghampiri gue. Menatap gur khawatir.
"Sayang! Kamu udah sadar? "
La iya mom, ini mata udah kebuka juga...
"Ada yang sakit? Mau di panggilin dokter? " tanya daddy khawatir. Gue menggeleng lemah.
Pintu kembali terbuka, mama papa dan All masuk. Sama seperti mommy, mama juga bertanya pertanyaan yang menurut gue unfaedah. Sudah jelas mata udah kebuka gini.
All duduk di samping gue, membelai lembut puncak kepala gue.
Kebingungan melanda gue. Kenapa gue bisa di sini? Apa yang terjadi sebenarnya?
Oh! Gue ingat! All mengkhianati gue, kenyataannya pahit terungkap saat gue mendengar perbincangan mommy dan mama Anjel. Anjel marah lalu lari. Gue mengejar lalu tertabrak dan, semuanya gelap.
Mengingat perbuatan All membuat dada gue sesak. Dengan tega All mengkhianati gue. Tanpa sadar, air mata luruh begitu saja.
"Kok nangis? Kenapa? Sakit? Pusing? " cerca All khawatir.
"Mom! " panggil gue. Mommy mendekat, duduk di samping gue seberang All. "Kenapa? Mau apa? "
Gue memegang perut, mengusapnya.
Hampa
Itu yang gue rasa.
"Kandungan Ressi baik kan mom? " tanya gue.
Mommy dan mama saling pandang. All juga membuang pandangan. Raut wajah daddy dan papa juga berubah sendu. Kenapa ini?
Mommy memangis, menggeleng. "Dia gak selamat nak,"
Deg
Ya Tuhan! Apa lagi ini!
Gue terisak pilu, All mendekap gue erat. Dapat gue rasakan tetesan air mengenai kepala gue. All menangis!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Your Love [Tamat] (Proses Revisi)
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA:).... "Jika cintamu hanya sekedar sandiwara, tak apa teruskan saja, setidaknya aku bisa merasakan cintamu walau hanya angan" Ressi--- ------------------------------------- "MAMAAA!!! RESI NGOMPOL!!! " All berteriak kaget meli...