Ekstra Part 1

1K 119 24
                                    

Hai?

Apa kabar?

Sudah siap menyambut 2k21?

Untuk kalian yang sudah lama menunggu, ini hadiah pertama untuk awal tahun baru kalian :))

Selamat Membaca

.
.
.

🌼🌼

          "Setiap hari dia pulang malam, gue curiga dia sebenarnya punya selingkuhan."

Dera memijat pangkal hidungnya, mendengar curhatan Gladis harus punya mental yang kuat. Kadang wanita itu bicara terlalu cepat, lalu menyimpulkan sesuatu hanya dengan sekali lihat, tidak teliti dan banyak salah.

Kemarin, ia baru saja menuduh Juna menghilangkan cincin pernikahan karena cincin itu tidak ada di jari manis suaminya. Padahal, cincin pernikahan sudah disimpan Gladis di lemari agar tidak hilang karena mereka sama-sama sering lupa jika menaruh barang.

Dan sekarang, Gladis menuduh Juna selingkuh hanya karena lelaki itu sering pulang larut malam.

"Dia lagi lembur Dis, banyak kerjaan di kantor tuh. Maklum aja," Dera berucap.

Gladis justru menghentakkan kakinya, "Bohong ih, gue nggak percaya lembur. Lagian proyek dia yang kemarin tuh baru selesai, masa udah lembur lagi."

"Heh, lo jangan kayak bocah gitu, ya." Peringat Dera, kesal sendiri.

Wajar saja jika Gladis berlebihan, ia trauma dengan kejadian masa lalu yang menyebabkan masalah besar datang dan rumit. Gladis tidak suka masalah, karena ia selalu terlihat begitu rapuh dan lemah jika sedang menghadapinya.

"Jangan mikir yang nggak-nggak, sampai sini Juna juga kelihatan sayang dan protektif banget sama lo Dis. Kasihan anak orang lo tuduh mulu, kalau Juna tekanan batin gimana? Anak lo mau punya Bapak gangguan jiwa?"

"Ya ampun, amit-amit. Lo kalau ngomong ya Ra, suka aneh-aneh." Gladis bergidik ngeri, ia sampai mengusap perutnya sendiri.

"Ya makanya, jangan mikir gitu lagi. Mana mungkin Juna selingkuh, dapatin lo sampai jadi istrinya aja harus babak belur dulu."

"Iya juga, sih."

Dera gemas sendiri jadinya, ia hanya tersenyum manis melihat sahabatnya yang masih labil. Ia kadang merasa iri, karena suaminya sendiri tidak sepeka Juna, Gladis itu sudah sebaik-baiknya orang punya pasangan karena Juna sering mengalah dan menuruti mau Gladis. Maklum, anak tunggal, cewek lagi. Dari dulu juga sudah manja.

Ponsel di atas meja bergetar, panggilan masuk dari seseorang yang sedang di bicarakan. Gladis menoleh sekilas pada Dera, sebelum ia menyambar ponselnya untuk mengangkat telfon.

"Lagi di mana? Lama banget angkat telfon?"

Gladis melirik Dera sekilas, yang sedang menulis sesuatu pada buku catatannya. "Lagi di rumah sakit, ketemu Dera."

Terdengar helaan napas dari seberang, "Hari ini aku mau pulang cepat, kamu pulang sekarang aja atau aku jemput sekalian?"

"Nggak usah, aku bentar lagi pulang Jun."

"Hm, ya udah. Sampai ketemu di rumah, sayang."

Panggilan terputus.

"Tuh, kan. Juna perhatian banget mau jemput." Celetuk Dera, tanpa berpaling dari buku catatannya.

Gladis menggigit bibir bawahnya, gugup. Jika dipikir-pikir Juna juga tidak berubah, selalu perhatian dan suka manja jika sedang berdua. Lalu apakah pikiran buruk itu hanya hasil karya otaknya saja? Entahlah, beberapa hari ini hormonnya selalu naik turun.

TroubleMaker Girl 2 (TRUST) 💋 (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang