09

2.3K 181 30
                                    

Selamat Membaca

Seminggu berlalu.

Juna masih berusaha menghubungi Gladis meski hasilnya tetap saja nihil, ponsel Gladis tidak aktif. Siang ini, ia berencana menemui Dera untuk meminta saran bagaimana menyelesaikan masalah ini. Jujur saja, Juna tidak bisa berlama-lama tanpa Gladis, bisa-bisa ia nekat pulang ke Indonesia.

Baru saja ingin membuka pintu mobil, seseorang memanggil namanya dengan nyaring sampai sebagian mahasiswa di sana menoleh.

“Juna! Udah seminggu lo nggak balas chat gue. Kesal ih, lo cuek terus.”

Akhirnya Juna bertemu dengan si biang masalah setelah seminggu terakhir menghindar. Juna menahan mati-matian perasaannya yang berdebar tidak karuan, dia sadar tindakannya ini salah, tapi ia juga tidak bisa menahan egonya yang besar dibanding akal sehat. Sampai tanpa sadar ia menarik gadis di hadapannya ke dalam dekapan hangatnya.

“Eh, jangan tiba-tiba gini, dong!”

“Bawel.”

“Hahaha.”

Tawanya, cara bicara, senyumnya, tingginya, bahkan selera berpakaian gadis ini begitu mirip dengan Gladis. Juna tidak tahu kenapa otaknya tidak bisa membedakan mana Gladis dan mana Baby. Hingga ia memperlakukan Baby seperti ia memperlakukan Gladis.

“Lo mau ke mana?” tanya Baby.

“Ketemu teman.”

Baby mengangguk. “Ya udah sana, gue ada kelas habis ini. Gue cabut dulu ya, Juna. Jangan lupa nanti balas chat gue, see you.” Baby memeluk Juna sekali lagi sebelum pergi.

Dera tahu, Dera bahkan melihat semua interaksi barusan. Bagaimana Juna memperlakukan Baby dan cara cowok itu menatap Baby. Masalah ini rumit sekali.

“Yang bikin Gladis cemburu?”

Juna menoleh ke belakang, wajahnya tetap datar. Sementara Dera sudah bersandar di pintu mobil cowok itu sambil menyilangkan tangan di depan dada, menatap Juna tidak suka.

“Gue sama dia, cuma teman,” koreksi Juna.

Dera mengedikkan bahu. “Gue nggak mau tahu sejauh mana hubungan lo sama Baby.”

“Lo kenal?”

“Teman sekelas. Gue nggak nyangka aja, cowok yang sering Baby bilang baik itu lo ternyata.”

“Maksud lo?”

“Gue nggak ada waktu buat kasih penjelasan, ada kelas bareng Baby. Oh ya, Jun kalau lo emang suka sama Baby lebih baik lepas dulu Gladis,” Dera menepuk bahu Juna sekilas sebelum berlalu.

Juna mengepalkan tangan. “Gue nggak bakal lepasin dia!” ucap Juna, datar dan menusuk.

“Gue lebih nggak rela, lo bikin sahabat gue sakit lagi!”

❤❤❤

Berbeda dengan Juna yang terperangkap bersama rasa bersalah dan keinginan menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Gladis justru sedang sibuk mengikuti seminar, kegiatan kampus, dan juga bersenang-senang bersama teman kampusnya. Tak lupa mengajak Anya untuk jalan-jalan atau sekadar cari makanan berdua. Sama sekali tidak menunjukkan kesedihan atau memikirkan masalah yang rumit itu secara berlebihan. Gladis justru membiarkannya dan mencoba masa bodoh.

TroubleMaker Girl 2 (TRUST) 💋 (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang