51

1.4K 181 28
                                    

■ Selamat Membaca ■
_____

Weekend.

Handika dan Sarah sedang merawat tanaman bonsai mereka di depan rumah, saat Juna datang dengan motor miliknya.

"Om, Gladis di rumah?"

"Di rumah. Bangunin aja, kamu kayak nggak tahu dia aja jam segini ngapain." Sahut Om Dika.

Sarah tertawa, "Mama sehat, Jun?"

"Sehat, Tante."

Setelah berbicara sebentar dengan kedua orang tua Gladis, Juna memilih untuk naik ke lantai atas. Ia membuka pintu, dan menemukan gadis itu masih bergelung dengan selimutnya.

Juna menepuk pipi Gladis pelan, "Bangun."

"Hmm.."

"Bangun, udah siang."

Gladis mengucek matanya. "Kok nggak bilang mau ke sini?" tanya Gladis dengan suara serak.

"Jalan yuk."

"Kaki aku sakit, yang kiri." Keluh Gladis.

"Sakit gimana?" Tanya Juna.

"Yang bekas kecelakaan itu, nggak tau kenapa. Soalnya kemarin aku pakai sepatu hells seharian."

Juna menyingkap selimut bagian bawah.

"Mau ngapain?" Pekik Gladis.

"Lihat bentar."

"Nggak usah."

"Lihat."

Juna mulai memijat pergelangan kaki Gladis yang terlihat sedikit membiru. Mungkin efek dari sepatu hells. Sejak kecelakaan itu semua orang melarang Gladis untuk memakai sepatu tinggi, sesekali tidak apa-apa, asal tidak setiap hari.

"Harus banget ya, pakai sepatu hells besok?" tanya Juna.

"Hmm..." Gladis mengangguk.

"Kalau kamu kenapa-napa gimana?"

"Kan ada kamu yang mau gendong."

"Emangnya aku mau gendong kamu?"

Gladis membuka matanya yang semula terpejam karena terlalu menikmati pijatan Juna. "Pasti mau, lah. Sekalian modus 'kan jadi pahlawan kesiangan di depan teman-teman."

Juna memutar bola matanya, malas. "Besok aku banyak kerjaan, nggak bisa temani kamu wisuda. Nggak apa-apa?"

Giliran Gladis yang, kesal. "Kamu mah pasti mau bohong lagi, giliran nanti di sana aku ngobrol sama cowok lain tahu-tahu nyamperin."

Juna tidak bisa menahan gelak tawanya, dan Gladis mencubit perut cowok itu dengan kesal. Belajar dari mana Juna tentang menggoda seperti ini.

"Ya udah mau jalan apa di rumah aja."

"Ayo jalan."

"Katanya sakit?"

"Udah sembuh, hehehe."

"Bisa gitu."

Gladis beranjak, mengambil handuk. "Habis kamu pijitin sih, aku mandi dulu."

"Jangan lama-lama."

"Iya."

❤❤❤

Dufan.

Tidak janjian, tapi, di sana Gladis bertemu Dera, Anya, Zildan dan Dandi. Kalau dilihat dari gerak-gerik Juna yang salah tingkah ketika memasukkan dompetnya, Gladis tahu ini rencana dia. Juna juga yang membayar tiket masuk mereka semua, hingga di goda oleh Zildan dan Dandi.

TroubleMaker Girl 2 (TRUST) 💋 (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang