■ Selamat Membaca ■
_____Hari wisuda itu akhirnya tiba.
Benar-benar hari yang menegangkan sekaligus melegakan, empat tahun Gladis belajar dan mencoba melakukan semuanya dengan baik. Berharap nilainya bagus dan lulus kuliah sesuai target, dan semuanya terwujud.
Ia memeluk sang Mama haru, memberikan toga pada Papa dan menangis. "Gladis udah lulus, Ma." Adunya.
Mama tersenyum, bangga. "Iya, sayang. Mama bangga sama kamu."
"Papa juga. Bangga banget sama anak Papa."
Gladis terkekeh.
Keluar dari gedung tempat wisuda. Ia bertemu dengan teman-temannya yang sudah menunggu di tempat parkir. Gladis memeluk Keyzha, Dera dan Anya. Semua teman-temannya yang sudah lulus duluan dan telah mendapat pekerjaan masing-masing, memberi Gladis ucapan selamat.
"Anak-anak pada kemana?" tanya Gladis karena tidak melihat anak cowok sama sekali.
Kalau Juna, cowok itu sedang ada di kantor. Ia tidak bisa ikut ke tempat wisuda, Gladis hanya mengirimkan foto selfie dan buket bunga yang sengaja di kirim Juna pagi tadi, melalui whatsapp. Sampai sekarang pun, Juna belum membuka pesan itu, atau mungkin memang dia sedang begitu sibuk.
"Mereka nanti nyusul."
"Nyusul ke mana?"
"Ke tempat makan-makan, lah."
Gladis mengerjapkan matanya, ia tidak mengerti tentang acara makan-makan ini. Tetapi, ketika ia mendengar Mama dan Papa memanggilnya dan mengajak untuk segera berangkat. Gladis tahu, ada sesuatu yang sudah di rencanakan.
❤❤❤
Setelah makan siang di salah satu restoran bersama teman-teman dan orang tuanya. Gladis baru mendapat kabar dari Juna, dan sekarang ia pamit ke mobil duluan.
"Happy graduation, dear." Terlihat Juna sedang melonggarkan dasi yang ada di lehernya, sambil tersenyum.
"Thanks." Gladis membalasnya dengan senyuman juga.
"Maaf banget, nggak bisa datang. Aku baru selesai meeting tadi, kamu pasti tunggu balasan chat dari aku ya?"
Juna merasa benar-benar menyesal, seharusnya ia bisa meluangkan waktu untuk menemani Gladis, di hari istimewanya. Mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.
Gladis mengangguk, "Nggak apa-apa, aku ngerti."
"Aku usahain, biar cepat selesai. Biar bisa ketemu kamu, nanti malam."
"Kamu rencanain apa sih, sama anak-anak? Aku curiga, loh." Desak Gladis.
"Nggak ada, cuma makan-makan biasa. Mama dan Papa juga datang nanti malam, kamu tenang aja. Aku nggak rencanain apa-apa."
Gladis tersenyum, "Iya."
"Udah dulu ya Dis, aku harus selesain proyek lagi. Doain biar cepat selesai."
"Iya, semangat Juna."
Juna mengangguk, "Have fun buat hari ini."
❤❤❤
Lampu-lampu kecil yang menghiasi taman hotel, terlihat begitu sederhana dan mewah. Lilin kecil yang sengaja di taruh di sekitar kolam renang, menambah kesan berkelas. Apalagi, sebuah banner besar yang sengaja di pasang di panggung kecil yang telah disiapkan.
"HAPPY GRADUATION GLADISYA" Tulisan pada banner itu membuat Gladis merasa tertipu. Juna suka sekali memberinya sesuatu yang tidak terduga. Katanya hanya makan malam biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TroubleMaker Girl 2 (TRUST) 💋 (COMPLETE)
Teen FictionCerita ini diikutsertakan dalam event #gmghuntingwriters2021 . . . Kepercayaan layaknya cangkang telur, kamu harus menjaganya supaya tetap utuh. Jika sampai kamu membuatnya pecah, segalanya tidak akan berjalan seperti semula lagi. Meruntuhkan keperc...