46

1.7K 190 38
                                    

■ Selamat Membaca ■
_____

Pagi hari.

Rumah Gladis sudah ramai dengan teman-temannya. Hari ini mereka akan berangkat ke puncak untuk berlibur di sana selama seminggu. Koper-koper sudah dimasukkan ke dalam bagasi mobil, camilan dan tas yang akan dibawa juga sudah di kumpulkan.

Mereka sedang sarapan, dengan Gladis yang memilih menonton kartun di ruang tamu. Ia sudah sarapan sebelum teman-temannya datang. Kebetulan sekali Mama dan Papa sudah berangkat kerja pagi-pagi sekali, jadi tidak harus pusing mendengar keributan dari arah dapur.

“Dis, Juna nggak jadi ikut?” tanya Tristan, cowok itu duduk di sebelah Gladis.

“Nggak tahu.”

“Lo berdua kenapa lagi, masalah udah selesai bukannya baikkan.”

Gladis berdecak, malas membahas. Setelah pesan terakhir Juna tadi malam ia tidak bisa tidur. Gladis pikir setelah ini hubungannya akan kembali membaik, tapi Juna sama sekali tidak pernah membicarakan perasaan, saat kumpul dia lebih banyak diam.

“Apa perlu gue tikung?” bisik Tristan.

Sebuah tas ransel tiba-tiba saja melayang mengenai kepala Tristan. Cowok itu mengaduh, menoleh ke belakang ia menemukan seseorang yang berjalan menuju arah dapur. Gladis sampai tersedak kue kering yang baru saja masuk ke dalam mulut, itu Juna.

“Gue tikung nih!” teriak Tristan.

“Apa, sih.” Kesal Gladis.

Gladis bangkit, berjalan menuju lantai atas untuk mengambil sepatu. Setelahnya dia kembali ke lantai bawah, saat melewati dapur Gladis tidak sengaja mendengar Dera dan Juna sedang bicara. Karena penasaran, Gladis bersembunyi di balik tembok untuk mendengarkan.

“Gladis nggak lo suruh makan dulu?” tanya Dera.

“Udah besar, kalau lapar pasti makan sendiri.”

“Tumben.”

Juna mengambil apel di keranjang buah, mengunyahnya perlahan. Dalam hati, ia ingin menanyakan siapa cowok yang terlihat akrab bersama Gladis waktu itu. Tapi, dia ragu.

“Dia udah punya pacar?” tanya Juna.

“Siapa?”

“Gladis.”

“Nggak, kata siapa?”

“Gue kemarin datang ke kampus dia, tapi telat. Waktu gue sampai dia lagi ngobrol sama cowok, terus cabut bareng.”

“Temannya kali.”

Juna menaikkan bahunya. “Nggak tahu.”

❤❤❤

Pukul 1 siang.

Mereka sampai di Villa milik Papa Gladis.

Gladis merebahkan tubuhnya yang terasa remuk setelah terjebak macet. Ia ikut tidur bersama Keyzha yang sudah tertidur duluan.

Entah sudah berapa lama ia tertidur, bangun-bangun matahari sudah berganti tugas dengan bulan. Karena lapar akhirnya Gladis keluar dari kamar menuju dapur, dan dia menemukan Dera sedang bermain ponsel.

“Lapar, Dis?” tanya Keyzha.

“Sepi banget, Zha?”

Gladis mengambil potongan nugget, lalu memasukkannya ke dalam mulut.

“Juna sama Zildan keluar, kalau Dera sama Anya lagi di depan, lihat bintang.”

“Juna?”

Keyzha mengangguk. “Kenapa?”

TroubleMaker Girl 2 (TRUST) 💋 (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang