11

2.5K 180 30
                                    

Selamat Membaca

_____

Sejak awal, Gladis sebenarnya sudah tidak bisa konsentrasi dengan penjelasan dosen di depan. Ia terus menempelkan pipinya di meja sambil memainkan pulpen mekanik yang ada di genggamannya. Bosan, rasanya isi kepala Gladis sudah penuh dengan sumpah serapah yang ingin ia layangkan langsung pada seseorang.

Gladis terlalu banyak melamun, sampai dosen menyelesaikan tugasnya mengajar pun Gladis masih sibuk dengan pikirannya sendiri dan masih memainkan pulpen mekanik.

“Dis!”

Gladis menoleh pada Ara, teman sekampusnya yang sering membantunya absen dari kelas. “Apa?”

“Lo mau tidur di sini?” tanya Ara.

Gladis menggeleng polos. Ia memperhatikan teman-temannya yang lain sudah sibuk membereskan barang mereka. Cewek itu juga membereskan semua barang-barangnya dengan cepat, kemudian ikut berjalan bersama Ara. Setengah jam lagi mereka masih ada satu kelas lain.

“Lo udah makan?”

Gladis menggeleng.

“Tumben banget lo diam aja dari kemarin,” celetuk Ara.

“Malas ngomong.”

“Gue mau makan nih, ikut nggak?”

“Gue mau tidur sebentar di mobil, kalau dosen udah masuk kelas lo chat gue, ya.”

Gladis berpisah dengan Ara dan berjalan sendirian ke mobilnya, ponsel yang ada di tas Gladis terus saja bergetar, tapi Gladis sedang malas untuk mencari tahu siapa yang menghubunginya. Kakinya berhenti melangkah saat ia melihat seorang siswa SMA sedang bersandar di pintu mobilnya.

“Ngapain lo di mobil gue?”

Cowok itu berbalik.

“Eh?”

Gladis dan siswa SMA itu sama-sama terkejut. “Lo ngapain di mobil gue? Bukannya sekolah,” tanya Gladis.

“Dih, ngaku-ngaku mobil lo. Ini mobil Gladis tahu!”

Gladis memutar bola matanya, malas. “Gue Gladis! Minggir-minggir, gue mau masuk.”

“Lo, Gladis?”

“Iya, kenapa sih?”

Gladis menatap heran cowok SMA di depannya yang sedang memperhatikan dia dari atas sampai bawah. Memangnya ada yang salah?—pikir Gladis.

“Tante Sarah bilang anaknya cantik loh, masa sih lo?”

Gladis tidak jadi membuka pintu mobilnya, ia berbalik menatap jengah cowok SMA ini. “Dari mana lo tahu nama nyokap gue?”

Cowok dengan balutan jaket jeans mirip punya Dilan itu mengedikkan bahu, lalu tersenyum misterius pada Gladis.

❤❤❤

Siswa yang sama, yang sempat bertemu Gladis saat dirinya bermain basket di lapangan sekolah lamanya—SMA Gemilang Raya. Cowok aneh yang datang tiba-tiba dengan gaya songong, dan menasihati Gladis layaknya dia sudah lebih dewasa darinya. Tapi, memang benar sih, dari pemikirannya.

“Nama gue Ali.”

“Aliando?”

“Bukan, gue bukan serigala.”

Gladis menepuk jidatnya. Sementara Ali hanya terkekeh sampai mata sipitnya membentuk bulan sabit, cowok ini sipit mirip sepertinya. Pertama kali Gladis bertemu cowok ini, sudah terlihat jika sebenarnya Ali sangat menyebalkan.

TroubleMaker Girl 2 (TRUST) 💋 (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang