▫ Selamat Membaca ▫
______
Dera menyerobot ponselnya dari Juna setelah mereka mendengar Gladis yang menangis dan Anya yang sibuk menenangkan gadis itu. Dera menoleh sekilas ke meja yang semula jadi tempat duduk mereka sebelum Dera menyeret Juna keluar. Di sana, Baby masih setia menunggu Juna kembali dan sesekali terlihat berbincang dengan Zildan.
“Dengar sendiri ‘kan lo,” ucap Dera.
Juna menghela napas. “Terus gue harus gimana?”
“Ya bilang ke Baby kalau lo udah punya Gladis. Cuma gara-gara kepribadian dia mirip sama Gladis, lo jadi perhatian banget sama Baby. Ingat, Gladis udah percaya banget sama lo dan bela-belain buat nunggu lo lulus kuliah.”
“Gue pikir kalian berdua tuh udah dewasa. Ternyata masih aja kayak anak SMA, yang satu nggak bisa frontal dan yang satu lagi cuma diam. Kalau kayak gini terus, sampai gue lulus juga nggak ada perkembangan,” Dera memijat kepalanya, pusing sekali mengurus mereka berdua.
Ini memang salah Juna, sejujurnya ia sendiri yang tidak bisa LDR. Ia selalu ingin bertemu Gladis dan bersamanya seperti saat mereka belum jauh seperti ini. Juna memberi perhatian Baby hanya karena cewek itu memiliki kepribadian yang mirip dengan Gladis dan dia yang sangat merindukan sosok Gladis.
Pertama kali mereka bertemu, karena unsur tidak sengaja. Saat itu, Juna di undang ke acara birthday party teman kampusnya. Ia menemukan Baby sedang mendengarkan musik melalui earphone sendirian, sambil bernyanyi keras. Mirip seperti Gladis saat ia sudah masuk ke dalam dunia yang ia ciptakan sendiri.
“Gue sama dia cuma teman,” tekan Juna.
Dera menyilangkan tangannya di depan dada. “Gue tahu lo anggap dia teman. Tapi, gimana perasaan Baby?” tanyanya.
“Namanya juga cewek, pasti punya rasa baper.”
“Gue nggak mau sampai Gladis mikir jauh tentang ini, Ra. Gue mau perbaiki semuanya sama dia, mau gimana pun perasaan gue ke Baby itu cuma sesaat dan gue udah sayang banget sama Gladis.”
Dera mendengus. “Ya udah, sekarang terserah lo aja. Seharusnya gue nggak ikut campur masalah kalian, tapi gimana lagi sahabat gue semuanya pada bego kalau udah ngomongin cinta.”
Mungkin memang hanya Dera yang waras. Dera sering sekali menjadi perantara jika hubungan sahabat-sahabatnya sedang tidak berjalan baik, entah hubungan Gladis dan Juna atau Anya dan Zildan. Mereka memang belum bisa di bilang dewasa, sama-sama egois satu sama lain.
❤❤❤
Juna terus saja berjalan saat Baby meneriaki namanya di koridor kampus. Cowok itu sudah bertekad untuk menjauh dari Baby bagaimana pun caranya.
“Juna,” Baby berhasil menarik pergelangan tangan Juna.
“Lo kenapa, sih?” tanyanya, bingung. “Udah seminggu lo menghindar, chat gue nggak di balas, telepon juga nggak lo angkat.”
Juna tetap berjalan.
“Ada yang lain, ya?”
“Kenapa?”
“Oh, jadi benar udah ada yang lain,” Baby tersenyum, paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TroubleMaker Girl 2 (TRUST) 💋 (COMPLETE)
Teen FictionCerita ini diikutsertakan dalam event #gmghuntingwriters2021 . . . Kepercayaan layaknya cangkang telur, kamu harus menjaganya supaya tetap utuh. Jika sampai kamu membuatnya pecah, segalanya tidak akan berjalan seperti semula lagi. Meruntuhkan keperc...