17. Jaga Jarak Aman

22.4K 3.4K 823
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


17. Jaga Jarak Aman


Pintu kelas terbuka. Seorang gadis menyembulkan kepalanya di pintu selama beberapa detik sebelum ia benar-benar melangkahkan kaki dan masuk ke dalam kelas.

'Dasar anak-anak patuh aturan!'

Gadis itu berjalan tenang ke arah bangkunya, tak merasa jika seseorang tengah memandanginya dengan tatapan cemas. Gadis itu mengobrak abrik isi laci dan tasnya, mencari benda yang sebenarnya selalu ia bawa.

"Lo nggak jadi ngerjain di lapang?" tanya pemuda itu membuat cewek itu menoleh dan mengernyitkan dahi bingung.

"Napa? Kepo amat," hardik cewek itu, Nayya.

Makin hari, Nayya semakin merasa bahwa Saga lebih protektif kepadanya. Atur ini, atur itu, bahkan makan malamnya tadi malam saja Saga yang mengatur.

Nayya mendengus kesal. Mungkin Saga bersikap seperti ini tuh karena sekarang Nayya menjabat sebagai wakil ketua kelas. Dan itu hal yang wajar mungkin.

Mungkin.

"Gue nanya tuh jawab."

Nayya berdecak, memutar bola matanya, "iya elah. Ini gue mau jawab," katanya mengangkat hp warna ungu dengan softcase transparan bergambar Justin Bieber, "hp gue ketinggalan."

"Kerjain di sini aja!" perintah Saga. Ara dan David sekilas menatap mereka bergantian lalu setelah itu melengos begitu saja.

Nayya mengernyit, "apesi lu? Tuh tugas lo kerjain! Malah ngatur-ngatur gue lagi."

"Kalau guru liat gimana?"

"Ya emang kenapa? Anak-anak lain juga pada nggak ada. Kok cuman gue yang diomelin?"

"Tapi berdua-duaan, Nay."

Nayya membuka mulutnya lebar. "Lah? Kan emang satu kelompok berdua-berdua. Bukan salah gue dong?"

Saga mengunci bibirnya, sedikit terseok mendengar jawaban Nayya. Ia benar-benar kehilangan kata pembelaan sekarang.

Saga terus mengawasi Nayya hingga benar-benar hilang dari pandangannya. Pemuda itu mendesah keras, sedangkan kedua orang di hadapannya ini tampak aman dan damai.

Tak ada obrolan tak penting ataupun lawakan receh di antara mereka, yang terdengar hanya suara ketikan keyboard dan denting jarum jam yang menghiasi kelompok 7.

===) ◐.◐ (===

N

ayya melangkah riang di koridor dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya. Gadis itu merasa hari ini adalah hari keberuntungan untuknya. Mungkin dewi kebahagiaan sedang berpihak kepadanya. Moodnya yang kemarin rusak karena Aksa, hari ini ter-charger kembali menjadi 100%.

3PA1 : ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang