23. Seberapa Pantas
Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu
Cukup indahkah dirimu untuk selalu ku nantikan
Mampukan kau hadir dalam setiap mimpi burukku
Mampukah kita bertahan di saat kita jauh-SHEILA ON 7-
===) ◐.◐ (===
Nayya dan teman-temannya sudah sampai di sekolah dengan muka kusut dan bau perjalanan. Mereka berkumpul di sekolah dulu, karena kendaraan yang mereka bawa sebelum berangkat disimpan di tempat parkir sekolah.
Malam semakin larut. Sekolah sudah tak berpenghuni. Keadaannya hening. Tidak ada suara lain selain jangkrik dan mesin mobil yang belum dimatikan. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Matahari pun telah berganti peran dengan sang bulan untuk menerangi bumi.
Gelap dimana-dimana.
Satu persatu orang mulai berhamburan keluar dari parkiran, menumpang ke orang yang satu arah jalan pulangnya.
Kecuali, Nayya.
Yang searah sama kosan Nayya itu cuman Radhit, tapi kalau ban motor Radhit kempis. Nayya bisa apa?
Daripada bahaya.
"Balik sama siapa?" Saga tiba-tiba saja sudah di samping Nayya, memperbaiki letak tali tas di pundak.
Nayya mengerjap pelan, mengangkat kedua bahunya. "Tadinya mau sama Radhit, tapi ban motornya kempis. Katanya bahaya." Nayya mengotak-atik handphonenya. "Ini mau pesen taxi online sama Ara. Katanya Ara juga nggak ada yang bisa jemput."
"Bareng gue aja. ... Mau?."
Nayya mendelik. "Kagak! Masa iya kita cengtri." Tolaknya, kemudian menunduk kembali melihat handphone.
Saga berdecak. "Gue bawa mobil."
Nayya mengangkat kepala, kemudian menoleh dengan tatapan berbinar. "Seriusan? Mauuu," katanya girang, kemudian menyenggol lengan Ara yang masih menunduk melihat handphone. "Bareng Saga. Mau nggak, Ra?"
Ara langsung mengangkat kepala, kemudian mengerjap. "Hah?"
"Bareng Saga."
Ara mendadak cengo. Terlonjak kaget dengan tawaran Nayya. Gadis itu jadi gelagapan, bingung mau jawab apa.
"Kita bareng Saga. Lagian lo searah kan sama Saga?" Nayya mengerjap-ngerjap, lalu memutar kepalanya. "Lah, rumah lo sama kosan gue kan nggak searah ya? Nggak usah lah, Sag. Gue mau pesen-"
Saga melengos keras, melirik Nayya sebentar, lalu merebut handphone di tangan Nayya. "Hpnya gue balikin pas di kosan. Kalau nggak gue anter, hp lo gue jual."
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...