18. Strange Feeling
Hari ini hari sabtu.Nayya menggeliat dibalik selimut hello kitty yang semalaman mengurung tubuhnya. Gadis dengan piyama biru muda satin itu menutup mata dengan jemari saat cahaya matahari pagi berhasil menerobos lewat ventilasi di atas jendela.
"Ngh..." Nayya melengguh lelah ketika melihat jam di dalam layar handphonenya. Hati dan matanya benar-benar tidak sinkron. Hatinya ingin segera bertemu William, tapi matanya memohon agar lebih baik bertemu William lewat mimpi saja karena sekarang matanya seperti di olesi lem Korea.
Rapet banget cuy!
William is calling...
Nayya membuka matanya lebar, langsung bangkit dari posisi tidurnya hingga selimut hello kitty itu refleks terbuka karena disundul kaki rampingnya. Rasa kantuk yang sedari tadi menyerang hilang begitu saja saat suara nada dering memekik di telinga. Gadis itu segera menyambar ponsel warna ungu yang tergeletak di meja sebelah tempat tidur.
Gadis dengan rambut yang seacak-acakan singa itu langsung melebarkan matanya, sesekali ia mengucek mata juga untuk menghilangkan belek dan memastikan nama yang terpampang jelas di layar handphone saat ini.
"GUE HARUS GIMANA INI ASTAGA?"
"BARU LIAT NAMANYA AJA JANTUNG GUE UDAH DAG DIG DUG SERR, APALAGI KETEMU?!"
Gadis itu belingsatan sendiri, kaget luar biasa. Tangannya langsung mengipas-ngipas wajah bulatnya yang sudah semerah tomat matang. Nayya berdeham berkali-kali berusaha menghilangkan suara serak khas bangun tidurnya.
"Halo?"
"Ah jelek."
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...