27. Gagal Kencan
15:38
Sagara
Jadinya nonton
aja ya. Cartil tuh susah
jalannya.Nayyara
Oke.
Sok-sokan sih
mau ke tempat
romantis.Sagara
Emang kenapa?Nayyara
Tempat gitu ga
cocok anjir
buat kita.Sagara
Hm oke.
Gue otw,
tunggu depan kosan.Nayyara
Siap bosqueee
❤Sagara
?Nayyara
Kepencet hehe
Ayam sori.
Gue lagi minum ini.
Jadi ngetik pake kiri.
Nayya masih duduk di ayunan halaman kosan dengan wajah cemberut. Gadis cantik dengan overall selutut itu beberapa kali mengecek jam tangannya, merasa jengah.
Tadi Saga suruh Nayya tunggu di depan kosan, tapi sampai sekarang pemuda itu belum menunjukkan batang hidungnya. Padahal sudah hampir 10 menit Nayya menunggu.
Suara motor yang mendekat ke pagar kosan memecahkan lamunan Nayya. Gadis berpipi bulat itu mengernyit. Mengerjap-ngerjap, memperjelas pandangannya.
"Itu Saga? Kok mirip William sih?"
"ITU EMANG WILLIAM, BEGO!"
"NGAPAIN DIA KESINI?"
Gadis bergigi kelinci itu terperanjat. Segera bangkit dan berlari kecil menghampiri si pengendara motor.
Pemuda dengan kaos hitam itu membuka helmnya, menyambut Nayya dengan senyuman khas yang selalu membuat Nayya mabuk kepayang.
Nayya perlahan menarik pagar. Membukanya sedikit, kemudian keluar berjalan mendekat ke arah William yang masih duduk di atas motor.
"Mau pergi?"
Nayya tersenyum kikuk. Dengan ragu, gadis itu mengangguk kecil membuat pemuda di hadapannya mengangguk-angguk paham.
"Kemana?"
"Kke– ke– keluar." Nayya jadi gelagapan sendiri. Gadis itu memainkan jemarinya. Melirik kanan dan kiri karena merasa gelisah.
Ini William kenapa nggak bilang sih kalau mau datang?
Kalau Nayya tahu William mau datang, Nayya kan bisa cancel rencana jalan sama Saga.
"Lo ... Mau ke siapa?"
"Ke lo lah. Masa mau ke ibu kos?" jawab William tertawa renyah, membuat Nayya gemas melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...