51. Wynne Nasya Putri
"Perkenalkan diri, terus cari tempat kosong buat duduk," ucap Saga meninggalkan seorang gadis tinggi berambut panjang yang masih membatu di depan kelas.Gadis itu mengerjap-ngerjapkan mata. Segera menahan tangan Saga membuat pemuda itu langsung menoleh, melihat pergelangan tangannya dan wajah gadis itu secara bergantian dengan tatapan dingin.
"S– sorry," ujar gadis itu melepaskan cengkeraman tangannya.
Serupa dengan pembukaan hari di semester yang sebelumnya. Selalu ada pasukan baru yang hadir di kelas 3PA1. Seperti halnya hari ini, gadis tinggi yang tadi datang membuntuti Saga itu adalah anggota terakhir yang bergabung dengan 3PA1 angkatan ke-15.
"L– lo bisa temenin gue dulu di depan nggak?" tanya gadis itu terdengar ramah. Namun, bukan Saga namanya kalau langsung peduli dengan orang yang baru ia kenal.
Saga menatap gadis itu dengan tatapan biasa saja tapi terasa mematikan. "Nggak bisa."
"Kenapa?"
"Banyak kerjaan," katanya singkat lalu berlenggang pergi meninggalkan gadis itu yang masih melongo.
Nayya yang sedang mengerjakan soal fisika jadi beranjak, hendak menghampiri gadis tinggi yang Saga tinggalkan di depan kelas.
"Bu Citra kemana?" tanya Nayya ketika melewati meja si ketua kelas.
"Ke RS. Anaknya sakit."
Nayya melebarkan mata. "Si ganteng sakit?"
"Yang ganteng kan cuman gue," sahut Saga pelan tanpa rasa bersalah membuat Nayya mengerutkan dahinya.
"Dih."
"Hai," sapa Nayya melambaikan tangan ke arah perempuan yang masih sama dengan posisinya ketika Saga tinggal pergi.
"Eh? Hai," jawab gadis itu.
Nayya mengambil posisi tepat di samping si murid baru. "Biar gue yang temenin."
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...