49. Lampu Hijau

4.9K 733 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



49. Lampu Hijau



Sebelas hari berlalu. Tidak seperti kebanyakan orang yang menikmati masa-masa liburan dengan pergi bersama orang tercinta ke luar kota, luar negeri, atau bahkan hanya menghabiskan waktu di rumah dengan bermalas-malasan sendiri. Saga malah menyibukkan diri dengan latihan-latihan soal untuk menghadapi Ujian Nasional.

Kia sampai geleng-geleng kepala ketika sering kali ke kamar Saga, dan melihat anaknya itu masih terus-terusan bermain dengan tumpukan buku, laptop, pensil, pulpen, penghapus, dll.

Ini Saga nggak punya temen lagi apa gimana?


"Nggak main, Mas?" tanya Kia, ketika baru saja masuk ke kamar anak laki-lakinya.

Saga menggelengkan kepala cepat, masih fokus dengan soal matematikanya. "Mendingan belajar, Ma."

Kia mengangguk-angguk, merapikan pakaian yang telah ia setrika ke lemari di kamar Saga. "Senin depan udah mulai masuk sekolah lagi loh."

"Tahu, Ma," jawab Saga cepat.

"Nanti sore Yuna mau main. Mas ikut ya," pinta Kia langsung dijawab geleng kepala oleh Saga.

"Cewek doang," sahut Saga.

"Yaudah ntar Mama suruh pacar Yuna ikut."

Saga membulatkan mata lalu menoleh ke arah Kia. "Yuna punya pacar?"

"Iya dong."

"Sejak kapan?" tanya Saga penasaran.

Kia tampak diam dan berpikir. "Sejak dia jatuh cinta sih."

Saga jadi melengos keras, dalam hati diam-diam mengumpat. Bisa-bisanya adik perempuannya itu punya pacar dan nggak cerita ke Saga.

"Mau ikut ya?"

"Tetep nggak mau sih, Ma."

Kia mendengus kasar. Wanita itu sudah angkat tangan memaksa Saga untuk keluar rumah. Waktu hari-hari pertama liburan juga Kia pernah mengajak ke waterboom, tapi pemuda itu menolak dengan alasan. "UN udah depan mata, Ma."

"Jalanan nggak terlalu rame ya, Mas?"

"Nggak tau, Ma."

"Makanya keluar kamar."

"Kalau keluar kamar doang mah yang Mas liat cuman Yuna sama Mama," jawabnya terkekeh sendiri.

"Ya maksud Mama keluar rumah. Kamu main lah, Mas. Ke Alun-Alun kek, ke Braga kek, ke Kebun Binatang atau ... ke mana kek."

"Ngapain ke Alun-Alun?" tanya Saga.

"Beli cuanki."

"Keliatan nggak ada kerjaan banget, Ma."

3PA1 : ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang