22. 3PA1 = Rumah

20.2K 2.9K 393
                                    

22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





22. 3PA1 = Rumah


"Arthur bisa ngomong nggak sih?" Nayya tiba-tiba datang mencomot lalu melahap tenang bakwan jagung yang baru Aletta angkat dari penggorengan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arthur bisa ngomong nggak sih?" Nayya tiba-tiba datang mencomot lalu melahap tenang bakwan jagung yang baru Aletta angkat dari penggorengan.

Rere menyeletuk seraya mengaduk nasi goreng yang ia buat untuk sarapan. "Bisa lah, kan punya mulut."

"Gue ngomong panjang kali lebar masa dikacangin."

Semua yang ada di dapur jadi tergelak. Kelima perempuan itu terlihat kompak, bekerja sama membuat sarapan.

Aletta menggoreng bakwan, Rere membuat nasi goreng, Rachel memotong sayuran dan bahan masakan lainnya, Ara mengupas buah, dan Nayya ... Diem aja, paling kerjaannya yang paling berat cuman icip-icip makanan.

Nggak guna emang!


Sepertinya kalimat 'Tak ada usaha yang mengkhianati hasil' itu, sudah terbukti sekarang.

Nayya jadi bangga sama diri sendiri. Kalau Nayya nggak berusaha mempersatukan 3PA1, mungkin kelas ini nggak akan bisa akrab sampai kapan pun.

Tapi.

Pagi ini, siswa-siswi 3PA1 perlahan mulai beradaptasi dengan lingkungan asing yang sebenarnya adalah rumah. Masih sedikit canggung, tapi perlahan menipis.

Sementara cewek-cewek memasak di dapur, cowok-cowok sudah mulai terbiasa. Mereka terlihat mengobrol, bergurau, bahkan berbagi cerita di ruang tengah. Tak lupa dengan teh hangat yang beberapa menit lalu Nayya buat.

Oh iya. Kerjaan Nayya bukan cuma icip-icip, tapi bikin teh hangat juga.

"Lu nggak penting kali, Nay," celetuk Rere yang spontan membuat Nayya melengos tak suka.

Rachel yang sedang mengiris mentimun jadi ikut bersuara. "Ngomong apa emang lo sama Arthur?"

"Nggak penting sih. Gue cuman nanya, studi banding kemarin gimana."

Arthur memang salah satu murid berpengaruh di Withara Utama. Pemuda itu selalu dipercayai sekolah untuk melakukan studi banding atau pertemuan lainnya.

"Tuhkan. Lo emang nggak penting," oceh Rere lagi dengan mulut penuh bakwan.

3PA1 : ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang