48. Could It Be LoveSatu minggu berlalu. Siswa-siswi SMA Withara Utama sudah selesai melaksanakan penilaian akhir di semester satu dengan sangat tertib.
Setelah berhari-hari otak mereka dipaksa untuk berpikir secara penuh, hari ini giliran laporan hasil kerja keras para siswa selama satu semester yang akan diterima.
Perlu dicatat!
Ketika kebanyakan siswa Withara Utama merasa frustrasi dengan ujian kemarin, kelas 3PA1 malah merasa otaknya tidak dipakai sama sekali. Apalagi Rere, gadis itu terus saja mengomel setiap hari, mengeluarkan unek-unek bahwa soal ujiannya tidak semenakutkan yang dibayangkan.
"Nanti kita liburan, yuk?" ajak Rere datang dengan sebungkus chiki balls di tangan.
"Nilai dulu pikirin!" sindir Julian merebut chiki balls yang baru saja dibuka oleh pemiliknya.
Nayya menutup sambungan telepon dengan ibunya, lalu berjalan mendekat ke arah teman-teman. "Mau," pinta Nayya membuka tangannya.
Julian menjulurkan lidah, menunjukan chiki yang baru saja dimasukan ke dalam mulut. "Nwih Nway bwa."
"Jorok!" sahut Nayya mendorong dahi Julian pelan.
Daniel tiba-tiba datang dengan gunting kuku di tangan. Membuat Nayya melebarkan mata dan langsung pura-pura sibuk dengan komik yang sedang ia pegang.
"Nay, kuku gue panjang," rengek Daniel tiba-tiba menggeser tubuh Rere membuat gadis itu mendengus kasar.
"Siapa?" tanya Nayya cepat.
"Gue."
"Yang nanya."
"Nayyaa!! Cepet!!!" rengek Daniel bergelayut di tangan Nayya.
Nayya menyerah. Gadis itu tidak tega melihat Daniel terus merengek. Akhirnya, mau tidak mau menuruti permintaan Daniel. Ini memang sudah jadi rutinitas Nayya setiap bulan untuk potong kuku Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...