50. Move On, Yuk?
Pria itu melipat koran yang sedari tadi dibaca. "Udah berapa lama?" tanyanya, memusatkan mata kepada pemuda di depan.
"B– erapa lama apa om?" tanya Saga kebingungan.
"Pacaran sama Yara."
Saga tersentak. Lidahnya tiba-tiba saja kelu. Tak bisa mengeluarkan kalimat lain lagi. Pemuda itu berdeham sesaat, berusaha mengembalikkan suaranya agar tidak hilang.
Saga hanya bisa merapalkan doa dalam hati, semoga Nayya cepat datang dan membawanya segera pergi. Ini terlalu tiba-tiba dan Saga perlu persiapan yang matang untuk berbicara dengan Papa Nayya.
"N– nggak pacaran om. Temen sekelas aja."
Irawan jadi menaikkan sebelah alisnya. "Emang temen sekelas sampai main ke rumah?"
Lagi-lagi Saga tersentak. Pemuda itu menggigit bawah bibir, otaknya berpikir harus menjawab apa?? Kondisi jantungnya sudah tak sehat sekarang. Ini Nayya mana sih???
"T– tadinya Saga mau cari ... tempat yang enak buat belajar bareng, Om," jawab Saga mencoba sesopan mungkin dan menguasai suaranya agar tidak bergetar. "Mau latihan soal buat UN," lanjutnya
"Kok nggak bawa buku?" tanya Irawan asal tapi sukses membuat Saga kicep.
"Kebetulan ada di motor, Om," jawab Saga tersenyum ramah. Padahal, satu-satunya buku yang ada di motor cuman TTS yang kemarin Kia titip.
Hening.
Keduanya tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Saga yang tak henti-henti berharap Nayya segera datang dan Irawan yang sibuk menilai teman laki-laki anak semata wayangnya itu.
"Nak, Saga," panggil Irawan membuat Saga menoleh cepat.
"Iya, om?" jawab Saga.
Irawan berdeham sesaat, kemudian menepuk pundak Saga membuat tubuh pemuda itu langsung menegang. "Kalau deket boleh, pacaran juga boleh. Asal ... Nilai nggak boleh turun. Nggak macem-macem, apalagi sampai nyakitin Yara."
"Jagain, Yara!"
===) ◐.◐ (===
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...