Hello! Selamat Hari Raya Idul Fitri
Update kali ini itu special chapter di hari lebaran, jadi nggak ada sambungannya dengan part sebelumnya. Untuk part 55 bakal aku up hari selasa.
4000 kata ++ buat kalian nih, anggap aja THR hahaha
Komen yang banyak lagi guys!
Take your time to read and enjoy!
===) ◐.◐ (===
Nayya berkali-kali melirik jam yang terpampang di dinding kamarnya. Tangannya masih sibuk menggeledah isi lemari yang saking penuhnya terasa akan meledak. Bahkan, Nayya sampai lupa baju lebaran yang minggu lalu Arum beli ia simpan dimana.
"Disimpen dimana sih kemarin?" raungnya sudah misuh-misuh sendiri.
Gadis dengan roll rambut di poninya itu jadi mengamuk sendiri, melempar beberapa baju yang ia temui tapi bukan yang dicari. "Aduh sumpah, bisa dimarahin nih kalau nggak ketemu."
Satu jam berlalu.
"Ah iya lupa. Tadi kan gue setrika dulu," katanya saat melihat sebuah gamis dan hijab yang menjuntai di gantungan baju.
"Oke. Urusan baju selesai."
Gadis itu memasukkan baju-baju yang tadi ia keluarkan secara asal-asalan. "Nggak apa-apa lah. Besok bisa beres-beres."
Setelah masalah pakaian beres ,Nayya langsung meloncat ke meja riasnya. Mengeluarkan cushion, bedak, eyeshadow, blush on, maskara, beberapa pewarna bibir, dan seperangkat alat make up lainnya.
"Pengen yang matte sih, biar ga kayak abis makan gorengan. Nggak deh, gue pengen buat korean look deh, biar imut-imut gimana gituh," katanya nyerocos, memandang dua pewarna bibir di tangannya.
"Lipcream ini aja deh," ucapnya lagi, seolah jadi keputusan terakhir. "Tapi mening warna mana ya?"
"Mening warna apa?" Nayya mengangkat dua lipcream dengan berbeda warna ke arah layar handphone.
Nayya diam sesaat, menatap bergantian dua lipcream di tangannya. "Liptint aja deh," katanya membuka laci lalu mengambil beberapa liptint di sana.
"Aduh, gue bingung." Gadis dengan daster warna cream itu jadi mengacak rambutnya frustrasi. "Yang mana dong!"
Sadar bahwa teman bicaranya tidak menjawab Nayya jadi mendengus kesal. Mengangkat handphone yang sedari tadi ia sandarkan di kotak tempat menyimpan kapas.
"Woi! Denger nggak sih?!" raung Nayya dengan mata yang memelotot hendak keluar dari tempatnya.
"Hnggggg." Bukannya menjawab pertanyaan Nayya, orang di seberang sana malah meracau tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...