8. Kejadian di UKS

23.6K 3.4K 213
                                    

8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






8. Kejadian di UKS



Nayya dan Saga kompak menoleh ke arah pintu yang terbuka secara kasar, terlihat seorang pemuda berjalan ke arah mereka dengan tatapan yang datar.

Ah, ngapain sih? Ganggu aja.

Kedua orang yang sedari tadi di UKS jadi saling pandang beberapa saat karena kebingungan, Nayya yang sebelumnya diposisi tiduran juga spontan duduk tegak dengan plester yang belum merekat sempurna.

Nayya dan Saga menatap orang yang tengah berjalan ke arahnya. Tak ada raut panik sedikit pun di wajah orang itu, padahal beberapa menit yang lalu orang itu hampir saja membuat seorang gadis sekarat.

Nayya menoleh ke arah Saga sekilas, seolah bertanya "Dia mau apa kesini?" dan Saga hanya mengedikkan bahu sebagai jawaban. Setelah lima detik, pandangan Nayya kembali menatap pemuda yang mendobrak pintu.

"Gue minta maaf," katanya dingin. Cowok itu David, orang yang membuat Nayya seperti sekarang ini.

Nayya hanya mengangguk kecil.

Dengan tanpa perasaan bersalah, pemuda itu langsung menyenderkan tubuhnya lalu bersedekap. "Sakit?"

"Lo mau coba juga?" ketus Saga merapikan plester di dahi Nayya yang tadi sempat terhenti karena terkejut.

"Diem lo!" bentak David.

"Gue tadi refleks Nay," bujuknya lagi.

"Iy—"

"Tiap kasarin cewek, lo bilang refleks." Baru saja Nayya akan menyahuti permintaan maaf David, Saga malah memotong ucapan Nayya dan lebih dulu mengeluarkan suara.

David menyeringai, "emang kemarin lo bentak Nayya itu disengaja?" sindirnya.

Saga menghentikan aktivitas tangannya, menoleh ke arah David karena merasa tertampar oleh pertanyaan cowok itu barusan.

"Itu masalah kelas dan g—"

"Dan gue bertanggung jawab atas itu semua," potong David, sudah hafal dengan apa yang Saga ucapkan.

"Cih, basi tahu nggak!" umpat David.

"Lo tuh nggak akan ngerti beratnya tanggung jawab ketua kelas! Apalagi ini 3PA1," jawab Saga tenang melanjutkan mengobati luka Nayya.

Tiba-tiba David tertawa dengan nada mengejek, "iya gue nggak ngerti. Karena lo, nggak pernah izinin seorang pun di kelas bisa ngerasain posisi itu! Dari awal masuk 3PA1 sampai sekarang, yang punya jabatan itu cuman lo kan? Mana mungkin orang lain bisa ngerti rasanya gimana!" katanya dengan mata menajam ke arah Saga.

3PA1 : ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang