46. Tentang Soal Ujian
"Apaan sih ujian tadi kok soal nya malah ngajak bercanda." Rere sudah misuh-misuh dari jauh. Gadis kepang dua itu ikut merangsek di tengah-tengah antara Nayya dan Radhit dengan segelas es jeruk dan semangkuk mie instan yang masih mengepul.
Nayya yang sedang ogah-ogahan menyendok nasi goreng jadi menoleh, "bercanda gimana?"
"Gampang banget, Anjir!"
Julian mengangguk cepat, setuju dengan pernyataan teman perempuannya itu. "Sumpah Re, gue yang nggak belajar aja bisa ngerjain."
Rere mengerucutkan bibir. "Gue nyesel deh, kemarin malem gue belajar sampai pelajaran semester dua. Ehhh malah semudah itu anjir soal nya."
Gadis dengan rambut dikepang dua itu terus mengomel. Berkali-kali menyendok sambal ke mangkuk, lalu mengaduk mie rebusnya kasar. Ia sangat menyayangkan waktunya yang ia habiskan untuk belajar dengan keras tadi malam.
Kalau Rere tahu soal ujiannya akan semudah itu, lebih baik ia maraton baca novel daripada baca buku paket.
"Ini soal semua kelas sama nggak sih?" tanya Radhit sesaat sebelum memasukkan sebuah bakso kecil dan taoge ke mulutnya.
"Beda." Rere menggelengkan kepala. "Biasanya yang sama itu PTS. Kalau PAT sama PAS mah suka beda," lanjutnya.
Julian berdecak, menambahkan saos ke pentolnya. "Harusnya semua beda nggak sih?"
Rere mengangguk setuju, "iya bukan cuman ujian akhir semester, ujian tengah semester juga harusnya kita tuh beda," ujar Rere seraya mengaduk es jeruknya.
"Ya bukannya sombong, cuman ya jadi ngerasa percuma kalau soal sama."
Nayya jadi melongo sebelum akhirnya menggeleng-geleng kepalanya tak percaya. Ia diam-diam takjub dengan otak teman-teman sekelasnya yang di atas rata-rata.
Menurut Nayya, soal ujian bahasa indonesia tadi memang nggak susah-susah banget, tapi ya nggak bisa juga kalau ngerjain cap cip cup tanpa dipikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...