15. Bubur Ayam Tanpa Ayam

22.8K 3.2K 498
                                    

15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





15. Bubur Ayam Tanpa Ayam



Sagara is calling...

Nayya terloncat dari kasurnya. NGAPAIN NELPON?!?!?

Nyaris saja Nayya mengumpat dan membanting hpnya. Jantung gadis itu hampir copot saat tiba-tiba layar hpnya blank dan menampakkan nama Sagara di sana.

Nayya membelalakkan matanya, memastikan bahwa itu benar panggilan dari si ketua kelas arogan itu.

Gadis itu jadi sedikit panik, namun dengan cepat ia menguasai dirinya. Sebentar, Nayya menarik napas dalam lalu membuangnya perlahan mempersiapkan diri menjawab telepon dari Saga. Nayya menyentuh tombol dial lalu mendekatkan hp ke samping telinga kanannya.

"Buka pager."

Belum juga Nayya sempat menjawab teleponnya, orang di seberang sana sudah membukanya dengan suara dingin.

Nayya mengernyit, "pager mana?"

"Kosan."

"Kosan?"

Sagara mematikan sambungannya.

Nayya diam, masih dalam posisinya. Gadis itu kebingungan sendiri, masih belum mengerti apa yang Saga ucapan.

Nayya mendengus kesal. Dengan mulut yang terus menggerutu, gadis itu langsung melompat dari tempat tidurnya langsung meraih sebuah cardigan panjang warna putih yang menggantung di kursi lalu berlari terbirit-birit keluar kamar seraya memakainya.

"Nggak bisa banget gitu ya liat gue bahagia." Gadis  berpipi bulat itu terus menyerocos hingga kedua matanya menangkap sosok pemuda duduk di atas motornya.

"NGAPAIN SIH LO?" teriak Nayya di pintu masuk kosan membuat Saga yang sedang memainkan handphone memasukannya ke saku jaket.

"Bukain."

Nayya memutar bola matanya malas, walau akhirnya berjalan membukakan pagar untuk Saga dengan langkah yang ia entak-entakkan. Saga nggak puas apa bikin tekanan darah Nayya semakin tinggi selama di sekolah?

Tolong dong kalau udah jam istirahat nggak usah ganggu!

"Ngapain balik lagi?" tanya gadis dengan cardigan putih panjang itu seraya melipat kedua tangannya di dada.

Jelas saja Nayya kesal, tadinya gadis itu ingin segera menyelesaikan bacaan sejarahnya lalu tidur, dan sekarang manusia bernama Sagara malah mengganggu malam singkatnya.

"Gue pengen ke toilet," jawab Saga sambil membuka helm membuat Nayya mengernyitkan dahi menatap sinis pemuda di hadapannya.

Mata gadis bernama Nayya itu membulat, mulutnya juga sudah ancang-ancang ingin mengumpat. "Lo kira kosan gue wc umum?" sergah Nayya menggelengkan kepala tak habis pikir.

3PA1 : ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang