16. Rebutan
Seorang gadis dengan rambut di kepang dua itu tampak serius melanjutkan bacaannya yang sempat tertunda tadi malam karena ketiduran di meja belajar. Wajahnya langsung berkerut sebal saat pintu terbuka bersama suara ketukan heels terdengar menggema di ruangan kelas.
Spontan jemari gadis itu membuka lembaran kertas dengan matanya yang langsung membaca secepat kilat beberapa halaman yang tersisa.
"Bu," panggil gadis itu seraya mengangkat tangan putihnya. Wanita yang Nayya panggil ibu itu langsung menoleh. "Nayya minta lima menit ya," katanya lagi membuka telapak tangan sehingga membentuk angka lima.
"Kuis diundur ya jadi minggu depan," kata Bu Dilla seraya membuka tutup spidol. "Sebagai gantinya, kalian ada tugas membuat sebuah makalah. Berpasangan saja. Silahkan kalian cari pasangannya sendiri."
Wah gawat. Nayya kan jomblo ya?
Gadis berkepang tadi langsung melipat tangan di meja dan menenggelamkan kepalanya disana, merasa lega karena kuis sejarah akhirnya di undur juga. Nayya takut menghadapi kuis tersebut karena materi-materi yang ia baca tadi malam tidak nempel di otak sama sekali.
Wanita berumur 37 tahun yang berdiri di depan itu menuliskan beberapa judul materi di papan tulis, yang harus dipilih setiap kelompok. Dilla berjalan ke arah meja guru karena terdengar suara handphone yang berdering sangat nyaring di telinga.
Dilla mengacungkan handphonenya, kode bahwa ia harus segera mengangkat panggilan masuk. "Ibu keluar dulu ya," katanya seraya pergi meninggalkan 3PA1 dengan tergesa-gesa.
"Nayyara, sama gue yuk?"
"Lo milih yang lain kita putus ya Nay!"
"Nay, sama aku please."
"Nay, gue sama Rachel ya nggak sama lo."
"Sama aku ya Nay?"
Nayya menatap satu per satu temannya yang memperebutkan dirinya. Cewek itu menggigit bawah bibir, tak tahu harus memilih siapa diantara mereka. Ia menghela napas panjang lalu menghembuskan pelan, "gue, siapa aja deh," jawabnya dengan nada tidak enak.
"Udah, gue aja."
Nayya terbatuk kecil, tersedak salivanya sendiri setelah mendengar suara berat Saga menyapa rungunya. Matanya melebar begitu saja karena Saga juga menawarkan diri untuk berpasangan dengannya.
Nayya mengedikkan bahu bingung, "sayembara aja kali yak?" tanyanya mengikik kecil, tapi malah dibalas tatapan tajam oleh teman-temannya.
"Gimana? Pasangannya udah dapet?" tanya Dilla saat memasuki kelas dengan wajah kusut, sepertinya hari ini wanita itu benar-benar sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...