55. Pacar Baru
"Pagi, Mas pacar!"
Nayya tiba-tiba saja datang menepuk pundak Saga yang sedang membaca buku di koridor depan kelas seraya memakan roti yang ia beli di minimarket sekolah.
Saga jadi terloncat kaget, pemuda itu langsung membelalakkan matanya. Mulut yang semula akan melahap roti tiba-tiba saja lupa akan tujuannya. Pemuda dengan hoodie abu-abu itu jadi memutar kepala dengan mulut yang masih menganga.
"Apasi lo?" Saga jadi tergelak hingga wajahnya memerah. Ia juga langsung menangkis tangan Nayya yang sedari tadi nangkring di pundak.
"Subuh banget lo datang," ketus Nayya melirik jam tangan warna putih yang melingkar di pergelangan tangannya. "Tuh baru jam 6."
Saga mengerjap-ngerjapkan mata, tampak berpikir sejenak. "Emm, sengaja."
"Hah?"
"Biar jadi orang pertama yang ketemu lo pagi ini," kata pemuda itu menahan tawa. Saga langsung bergidik geli, menyesali perkataannya sesaat lalu.
"Jijik lo!" Nayya tertawa terbahak-bahak. Gadis dengan bando mutiara itu ikut duduk di samping Saga. "Terus ngapain lo diem di luar kelas?"
"Kan nunggu kamu."
Nayya menyenggol keras lengan Saga seraya membuka tasnya. "Konsiten dong, mau aku-kamu atau lo-gue?" protes Nayya mengeluarkan susu kotak rasa coklat dari tas.
Saga mengerjap-ngerjap, tampak berpikir sesaat. "Kalau sayang gimana?" tanyanya mengerling jahil.
Tubuh Nayya melemas. Gadis itu membulatkan mata, kemudian menyandarkan tubuhnya di dinding luar kelas.
"Sag, jangan gitu ah," lirih Nayya seraya mendesah berat.
Saga melipat kemasan roti yang sudah habis ia makan. "Kenapa?" tanyanya menoleh ke arah Nayya yang sedang mengembungkan pipi bulatnya.
Gadis cantik berpipi bulat itu langsung menusuk susu kotak rasa coklat yang ia bawa lalu menyodorkannya ke mulut Saga.
Dengan sangat senang hati pemuda itu menyesap tanpa mengambil alih kotak susunya membuat Nayya meraung, "PEGANG DULU BISA NGGAK?!"
Saga mengerucutkan bibirnya. "Sakit tangannya, Nay," katanya dengan suara manja.
"Satu lagi ada," sahut Nayya menyodorkan susu kotak ke tangan Saga yang tak sakit.
Pemuda hoodie abu-abu itu menggelengkan kepala. "Nggak mau, mau dikasih minum sama pacar," katanya dengan intonasi menjengkelkan yang telinga Nayya terima.
"JANGAN GITU, SAGARA!"
"EMANG KENAPA, NAYYARA?"
Nayya merapatkan bibir, matanya sempat melirik Saga yang ternyata sedang menatapnya juga. "Ntar ... gue beneran baper," jawab Nayya jujur, telunjuknya memalingkan wajah Saga.
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...