36.Pesan TerakhirGenggam, tanganku sayang
Dekat denganku, peluk diriku
Berdiri tegak di depan aku
Cium keningku 'tuk yang terakhirKu 'kan menghilang jauh darimu
Tak terlihat sehelai rambut pun
Tapi di mana nanti kau terluka
Cari aku, ku ada untukmu, ho-oh-LYODRA-
===) ◐.◐ (===
Saga mengangkat wajah tatkala melihat bayang-bayang seseorang datang. Pemuda itu langsung berdiri, menepuk bokongnya sesaat; membersihkan debu yang pasti menempel di celana.
Sudah sejam berlalu, Saga duduk di depan gerbang kosan Nayya. Pemuda itu benar-benar ingin menemui Nayya untuk bertanya tentang apa yang tadi ia baca di handphone Rachel.
"Nay," sapanya sedikit tersenyum, masih dengan muka panik.
Nayya mengernyit, "ngapain lesehan disini?"
Tanpa basa-basi lagi, Saga langsung mencari jawaban dari pertanyaan yang selama beberapa jam menit yang lalu mengganggu pikirannya.
"Lo,... Jadian sama siapa?"
Nayya sedikit terkesiap, hampir saja menjatuhkan sebuah kantong plastik warna hitam, yang barusan ia dapatkan dari mang Tono.
Iya, Nayya habis beli makan dari luar.
"Siapa?
"Lo."
"Lo tahu darimana?"
Saga menghela napas berat. Menepuk jidatnya, kemudian menjatuhkan dirinya kembali di tempat tadi. Serasa tertusuk ribuan belati, tanpa Nayya menjawab, Saga sudah tahu jawabannya.
Nayya itu orangnya to the point. Kalau nggak, dia bakal bilang nggak. Dan ini, ... Nayya jawabnya "Lo tahu darimana?"
Dan, itu adalah tanda bahwa apa yang disampaikan Saga itu benar.
"Gue minta maaf gara-gara kemarin, Nay."
"Lupain aja."
"Ini lo beneran jadian?"
Nayya meneguk ludahnya susah payah, sedikit tidak enak hati karena melihat keadaan Saga yang seperti orang kehilangan akal sehat.
Ini bukan Saga yang Nayya kenal.
Biasanya Saga tidak seterang-terangan ini.
"Emang apa peduli lo sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
3PA1 : Classmate
Teen Fiction[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1 itu kelas yang sulit di definisikan. Kelas yang dikenal dengan kelas unggulan ini kaku dan nggak menarik sama sekali. Hingga kelas lain menjulukinya kelas ghaib, karena nggak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Satu kela...