(Diary 0-6) Only One Princess 2

755 237 70
                                    

"Aku tidak pernah tahu
kakimu akan melangkah kemana,
namun aku akan selalu berada disini,
selangkah di belakangmu.
Meskipun begitu suatu hari nanti
aku harus kembali,
aku akan berjalan pulang
seorang diri.
Karena itulah aku merasa sedih."

....

****

Hari ini adalah hari yang sangat spesial bagi Beomgyu.

“Kau ingin merayakan ulang tahunmu bersama Minjeong di restoran peninggalan Ibu?” tanya Yeonjun, sang kakak ketika mendengar Beomgyu ingin memakai restoran milik ibunya untuk merayakan ulang tahun bersama Minjeong.

Beomgyu mengangguk-angguk sambil tersenyum begitu cerah, wajahnya sedikit memerah membayangkan eskpresi senang dari Minjeong kalau dia merayakan ulang tahunnya di restoran bagus dan romantis.

“Kau masih kelas satu SMP, sudah ingin berpacaran di restoran, sampai ingin restoran ditutup hanya untuk semalam, TIDAK BOLEH! Kau pakai saja Café milikku.”

Lelaki itu terpekur mendengar ucapan Yeonjun, “A-aku tidak melakukan apapun, aku hanya ingin Winter bahagia melihat restoran megah milik kita, lagipula … Café mu tidak terlihat romantis, Kak.”

Yeonjun mengernyit, “Kau ini masih kecil, waktu itu kau juga meminjam uangku untuk membeli cincin perak, kali ini kau ingin memakai restoran peninggalan ibu, astaga kau ini.”

“Jangan menyebutku anak kecil terus, kita hanya berbeda dua tahun, kakak juga masih kelas tiga SMP.”

“Jadi kau ingin memberi ceramah? Aku memang hanya dua tahun lebih tua darimu, tapi bukan berarti aku saudara kembarmu, mengerti?! Pakai saja Café milikku, kalau sampai ayah tahu kau ingin memakai restoran ibu untuk pacaran, kau bisa kena marah.”

“Aku tidak pacaran … ini acara ulang tahuku.”

Yeonjun menepuk dahinya sendiri, “Benar, ini hari ulang tahunmu, kalau begitu rayakan saja di Café karena ini bukan ulang tahun Minjeong, jadi untuk apa kau memikirkan kebahagiaan Minjeong di saat hari ulang tahunmu.”

Dia meninggalkan Beomgyu sendirian di ruang santai seakan telah kehilangan nafsu untuk bermalas-malasan, bagi Yeonjun apa yang dilakukan Beomgyu demi membuat Minjeong senang memang sangat berlebihan.

Akan tetapi ini bukan salah Beomgyu.

Semenjak ibu mereka meninggal tiga tahun lalu kehidupan mereka berubah drastis, tidak hanya itu … ayah mereka juga berbeda.

Dia tidak pernah membatasi seberapa banyak uang yang dipakai oleh kedua anaknya untuk bermain, namun sebagai jaminan mereka harus rajin belajar dan menjadi sempurna dalam hal pelajaran.

Menuntut mereka untuk memiliki banyak prestasi, bahkan hingga menyerahkan Café agar dikelola oleh Yeonjun, padahal umurnya masih 16 tahun, masih kelas tiga SMP.

Beomgyu memiliki jiwa memberontak lebih keras daripada Yeonjun, sehingga Beomgyu sering dipukul oleh ayahnya sembari dididik.

Itu membuat hati Beomgyu yang lemah menjadi sangat rapuh.

Namun bukan berarti mereka membenci ayah, justru karena didikan keras darinya berhasil membuat Yeonjun dan Beomgyu berjuang untuk menjadi yang terbaik, mereka tahu kalau sang ayah melakukan hal ini demi kebahagiaan mereka di masa depan.

Hanya saja seperti sedang dihukum atas segala keberhasilannya, Beomgyu menjadi tidak tahu batasan-batasan saat menyukai seseorang.

Seperti seekor anak burung mencoba terbang, ketika dia sudah bisa mengepakkan sayap, maka dia sudah lupa bagaimana cara menginjak tanah.

Fortune Diary [TXT - Beomgyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang