"Bukankah angin terasa
begitu dingin?
Aku sedikit merindukan
bagaimana caramu tersenyum,
melihatmu yang telah
menyerah untuk berjalan
di jalan itu,
bersandarlah padaku,
karena aku akan menjadi
pohon yang menyerupai
kepedulianmu untukku."....
****
Siang itu Jaehyun izin pulang sekolah lebih awal karena Sarang berada di rumah sendirian, tidak ada yang merawat atau memperhatikannya.
Dia sudah membeli makanan saat perjalanan pulang dan berpikir semua akan baik-baik saja, meskipun pada kenyataan dia memiliki sedikit rasa khawatir.
“Sarang, apa kau ada di dalam kamar?”
Jaehyun membuka pintu itu, namun dia tidak dapat menemukan Sarang di tempatnya, dia berjalan semakin masuk ke dalam sembari terheran-heran.
Kamar Sarang menjadi begitu bersih dan tanpa debu, dia menata seluruh benda di dalam kamarnya seakan dia akan pergi dalam waktu lama, bahkan ranjangnya terlihat tidak memiliki kerutan sama sekali.
Di atas ranjang itulah Jaehyun menemukan sepucuk surat dari Sarang.
Sontak Jaehyun berlari keluar dan berteriak memanggil nama Sarang, membuka satu persatu ruangan hingga mendobrak kamar tamu yang masih dalam kondisi terkunci, raut wajahnya kian lama menjadi pucat.
Lelaki itu seakan sedang menyisir di seluruh tempat lalu mengecek seluruh kamar mandi di seluruh rumah, saat dia berusaha membuka pintu kamar mandi Sarang, pintu itu terkunci dari dalam.
“Dia di sini.”
Jaehyun langsung menendang pintunya sekuat mungkin hingga engselnya rusak, hal pertama yang dia lihat adalah Sarang tertidur di lantai dengan bak mandi di belakangnya penuh oleh air dan mengalir ke lantai.
Dalam kondisi tangan yang tersayat oleh cutter.
Bibir Sarang membiru karena dinginnya lantai, namun hangat karena darah yang terus mengalir terbawa air.
****
Dunia tanpa diriku.
Jika aku memiliki kesempatan untuk mengucap harapan, maka aku ingin memiliki sayap agar bisa terbang menuju langit, tinggal di langit itu dengan penuh perasaan bahagia.
Di sana aku akan berlari sepuas hatiku, tertawa sepuas hatiku dan mencari begitu banyak kebahagiaan. Di sana, aku akan melupakan semuanya, melupakan kelemahanku, masalahku, uang, perbedaan, teman dan semuanya yang ada di dunia.
Meskipun begitu, sesekali aku akan melihat semua orang dari atas sini.
Melihat ibu dan ayah makan, sudah menjadi hal biasa. Melihat teman-temanku belajar di kelas, sudah menjadi hal yang biasa. Dari atas situ, mungkin aku akan merasa rindu pada mereka semua.
Namun melihat mereka dapat merajut kebahagiaan tanpa adanya diriku, entah mengapa aku merasa amat lega.
Dunia tanpa adanya diriku. Aku yakin semua akan bahagia.
Hoseok tidak bisa menahan air mata ketika membaca surat dari Sarang, dia mencengkram kertas itu sambil tersedu-sedu di ruang tunggu.
Jaehyun terus mengusap punggung ibunya yang menangis hingga lemas.
Tidak ada satupun dari mereka yang berpikir kalau hal ini akan terjadi, tidak ada satupun. Selama ini mereka berpikir bahwa Sarang adalah anak yang kuat, meskipun terluka mereka yakin kalau Sarang mampu untuk bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Diary [TXT - Beomgyu]
Hayran KurguJung Sarang merasa kalau hidupnya selalu saja terkena sial. Segala hal yang dia lakukan selalu saja tidak berjalan lancar meskipun sudah berusaha untuk menanggulanginya. Sampai suatu hari ponsel Sarang terpasang sebuah aplikasi aneh bernama Fortune...