"Mungkin inilah bedanya
antara menyukai seseorang
dan menyayangi seseorang.Jika kau menyukainya,
maka kau akan melakukan
apapun untuk mendapatkannya.Tetapi jika kau menyayanginya,
maka kau hanya akan
berpikir bagaimana cara
agar membuatnya selalu
bahagia.".....
****
Seharusnya ini adalah hari paling istimewa bagi Sarang, karena ini adalah hari ulang tahunnya yang ke-18 tahun, tidak lama lagi mereka akan menjalani ujian kenaikan kelas namun kini gadis itu sedang tertidur di kasur rumah sakit.
“Ibu, temannya bilang kalau Sarang hanya tergelincir dan jatuh dari jembatan Mappo, apakah Ibu percaya?” tanya Jaehyun sambil memegang erat tangan Sarang.
Sang ibu hanya menoleh dan terlihat lemas, “Pembatas di jembatan Mappo tinggi sekali.”
Jaehyun menganggukkan kepala, pembatas pada jembatan Mappo lumayan tinggi, jadi tidak mungkin ada seseorang yang jatuh dan tergelincir di sana, terkecuali kalau memang sengaja untuk melompat ke dalam air.
Siapapun tahu kalau jembatan Mappo adalah ‘jembatan bunuh diri’.
“Aku pikir kalau aku menjaganya, maka Sarang tidak akan berpikir untuk bunuh diri lagi,” gumam Jaehyun dengan sedih.
Ibunya memegang bahu Jaehyun seraya mengusapnya pelan, dia sangat tahu seberapa berat beban yang dipikul oleh Jaehyun saat ini.
Ke mana ayah mereka berada? Dia adalah sosok yang paling bekerja keras dan paling terpukul akan hal ini, setiap malam dia akan datang melihat kondisi Sarang namun dibalik punggungnya yang kuat, dia akan menangis.
Tidak ada satupun orang mengetahui hal itu.
Sudah kesekian kalinya Sarang masuk rumah sakit, meskipun keluarga Jake ingin membantu tetap saja mereka bersikeras ingin berusaha sendirian untuk membiayai rumah sakit Sarang, itulah sebabnya sang ibu hingga Jaehyun menjadi ikut berkerja.
Setiap hari mereka hanya bisa datang sekali untuk melihat kondisi Sarang, yakni sebelum berangkat bekerja atau setelah pulang kerja, itupun mereka harus pulang ke rumah untuk berisirahat agar siap berangkat kerja lagi dipagi hari.
Sore hari setelah Ibu dan Jaehyun pergi, ruang rawat Sarang kedatangan beberapa teman sekelas tidak hanya ada Ryujin dan Jake, tetapi juga ada Sunghoon, Yuri, Jeongin dan Shuhua.
Mereka datang dengan membawa kue ulang tahun berukuran sedang untuk merayakan ulang tahun Sarang yang ke-18 tahun.
Ketika mereka menyalakan lilin kecil lalu meniupnya bersama-sama di depan Sarang yang tertidur, tanpa sadar Jake menjauh dari kursi, kendati mereka sudah berjanji untuk tidak menangis ataupun bersedih karena ini adalah hari yang paling dinanti-nanti oleh Sarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Diary [TXT - Beomgyu]
FanfictionJung Sarang merasa kalau hidupnya selalu saja terkena sial. Segala hal yang dia lakukan selalu saja tidak berjalan lancar meskipun sudah berusaha untuk menanggulanginya. Sampai suatu hari ponsel Sarang terpasang sebuah aplikasi aneh bernama Fortune...