"Aku adalah orang yang jahat
tetapi kau adalah orang yang baik,
dalam hati aku berbisik
bahwa aku akan melindungimu,
walaupun seluruh orang
menjadi buta akan kebaikan
dan kini memusuhimu,
kau tidak perlu takut,
aku akan berubah menjadi
iblis untukmu.".....
****
Ryujin terlihat senang ketika melihatku masuk sekolah pada hari ini.
Sudah seminggu aku tidak merasakan suasana kelas, ternyata tidak ada satupun yang berubah, terkecuali tatapan orang-orang kepadaku.
Beberapa murid perempuan di dekat loker sepatu terus menatap dan berbisik-bisik di balik punggungku, sayup-sayup terdengar suara mereka menyebut nama Beomgyu, sudah pasti mereka membicarakan tentang aku yang mendekati Beomgyu.
Berkali-kali Ryujin memperingati jika ada seseorang menghampiriku dari kelas lain maka aku tidak boleh menemui mereka atau menuruti ucapan mereka.
Jake tidak hadir hari ini, kemarin malam dia mengatakan kalau dia harus pergi untuk bersiap-siap menjemput orang tuanya di bandara, tetapi dia berjanji akan mengundang aku beserta keluargaku untuk makan-makan bersama seperti setiap kali mereka berkunjung.
“Sunghoon, dua hari lalu kau menelfonku, ada apa?” tanyaku pada Sunghoon.
Lelaki itu terlihat berpikir sejenak kemudian menggeleng, “Entahlah, aku sudah lupa ingin menanyakan apa, hehe,” ucapnya sambil tertawa pelan.
“Bukankah itu tentang perlombaan ice skating? Sebentar lagi akan ada lomba itu dan Sunghoon akan dikirim sebagai perwakilan,” ucap Yuri dari kursi belakang.
Aku terbelalak kaget, “Benarkah? Wah, aku harap kau menang!”
Aku baru tahu kalau Sunghoon pintar melakukan ice skating, aku jadi ingat, teman masa kecilku dulu juga pernah menari di atas tanah yang beku seperti peri, dia menunjukkan tehnik ice skating yang indah sekali.
“Menontonlah bersama kami! Aku dan Shuhua juga akan mengajak Ryujin dan Jake untuk ikut menonton, kita berenam bisa pergi bersama-sama,” ajak Yuri.
Tentu saja aku akan ikut!
Menonton Sunghoon berlomba ice skating tentu akan menarik sekali.
****
Saat bel istirahat berbunyi, ternyata Ryujin dipanggil oleh temannya dari softball putri untuk berkumpul sebentar padahal kami berdua berencana akan makan bekal bersama-sama seperti penyambutan kembali Ryujin setelah diskors.
Aku masih harus meminum obat karena itu aku hanya akan memakan bekal, bukan makanan dari kantin.
Ketika aku mengeluarkan bekal tiba-tiba ada empat orang masuk ke dalam kelas lalu menghampiriku, seorang gadis bertubuh sangat indah dan berwajah sangat cantik duduk di atas meja hingga aku harus menjauhkan bekal makanan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Diary [TXT - Beomgyu]
FanfictionJung Sarang merasa kalau hidupnya selalu saja terkena sial. Segala hal yang dia lakukan selalu saja tidak berjalan lancar meskipun sudah berusaha untuk menanggulanginya. Sampai suatu hari ponsel Sarang terpasang sebuah aplikasi aneh bernama Fortune...