[Diary 3] Itik Buruk Rupa

1K 292 26
                                    

"Kilasan masa lalu apayang membuatmu merasa tidak puas?Padahal dulu kau selalu berbicaradengan egois,sekarang apa lagi yang kau inginkan?Walau begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kilasan masa lalu apa
yang membuatmu merasa tidak puas?
Padahal dulu kau selalu berbicara
dengan egois,
sekarang apa lagi yang kau inginkan?
Walau begitu ...
aku tidak pernah membencimu."

....

****

Saat jam istirahat sudah nyaris habis, para murid kelas membawa pakaian olahraga, jam berikutnya adalah materi olahraga.

Aku masih duduk terdiam dibangku, mengambil seragam olahraga dengan santai.

Beberapa murid perempuan berjalan keluar kelas untuk mengganti pakaian di toilet, ataupun menunggu para laki-laki keluar dari kelas, aku merasakan seseorang menepuk pundakku, aku menoleh, melihat Ryujin tersenyum.

“Kita ganti pakaian yuk, ke toilet.”

Aku tersenyum tipis, “Ayo.”

Kami berdua berjalan keluar dari kelas dengan perlahan sambil memeluk pakaian olahraga, Ryujin menoleh ke arahku dan menatap penuh curiga.

“Apa kau sudah mengatakan kepada guru olahraga tentang kondisimu?”

“Uh, apanya?” Aku balik bertanya.

Ryujin berhenti berjalan, “Tentu saja kondisi tubuhmu, kau memiliki jantung yang sedikit lemah dan anemia, pelajaran olahraga bukanlah materi yang bisa kau lakukan, jadi apakah kau sudah mengatakannya kepada guru?”

Aku mengangguk ragu, “Sudah.”

Sebenarnya aku berbohong.

Aku belum sempat mengatakannya kepada guru tentang keadaanku, lagipula aku tidak ingin dianggap lemah oleh orang lain, jika aku mengatakan kondisiku pada guru maka sama seperti SMP yang baru.

Guru olahraga tidak memperbolehkan aku ikut olahraga hingga murid-murid di kelas merasa heran mengapa aku tidak pernah diizinkan sama sekali.

Rasanya agak memalukan dan membuat murid lain merasa tidak suka.

Akan tetapi sepertinya hari ini bukanlah keberuntunganku

Saat kami sedang duduk di pinggir lapangan sambil mendengarkan penjelasan guru, rupanya materi kami hari ini adalah lari mengelilingi lapangan.

Kami semua menunggu giliran untuk lari berkeliling sebanyak 9 kali dalam waktu dua menit, aku merasa sangat takut, kondisi tubuhku memang baik-baik saja tetapi aku takut kalau tiba-tiba sesuatu akan terjadi.

“Jung Sarang,” panggil guru olahraga.

Sekarang adalah giliranku.

Jake tersenyum lalu menepuk pundakku sambil mengacungkan jempol tangannya, bermaksud untuk menyemangati, aku langsung menghampiri pak guru agar segera bersiap-siap untuk lari, ketika aba-aba sudah diluncurkan, aku langsung berlari secepat yang ku bisa agar 9 putaran itu cepat berlalu.

Fortune Diary [TXT - Beomgyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang